HARIAN BERANTAS - Sepanjang tahun 2022, Densus 88 berhasil mengungkap kasus terorisme di beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Riau.
Dari beberapa kasus penangkapan yang dilakukan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Densus 88 hal ini menunjukkan bahwa Provinsi Riau salah satu strategi sasaran penyebaran perekrutan dan persembunyian para pelaku atau jaringan terorisme.
Secera geografis, provinsi Riau memang menjadi daerah yang menarik untuk perekrutan dan persembunyian jaringan terorisme.
Hal ini dikarenakan letaknya yang sangat strategis berada di tengah-tengah Pulau Sumatera dan dibatasi dengan Negara Jiran Malaysia dan Singapura.
Paham radikalisme dan terorisme cukup berkembang di Provinsi Riau. Hal ini dikarenakan minimnya tindakan hukum terhadap para pelaku paham radikalisme. Sehinga dengan leluasa mengembangkannya.
Terkait jaringan terorisme, para pelakunya kini mulai fasih dalam berkamuflase di masyarakat. Kononnya mereka tertutup dan tidak mau membuka diri terhadap masyarakat sekitar. Namun mereka mulai berbaur dengan masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial. Diantaranya termasuk mendirikan organisasi masyarakat (Ormas), serta lembaga sosial lainnya. Sehingga masyarakat tidak menduga bahwa mereka terlibat dalam jaringan terorisme.
Tanpa kita sadari, selama ini radikalisme dan terorisme ternyata berada di sekitar kita. Karena itu, kita harus peka dan waspada terhadap keberadaan paham radikalisme dan terorisme yang suatu saat akan membawa dampak buruk bagi kita.
Untuk itu, marilah kita bersatu bersama memerangi para pelaku terorisme. Sebab terorisme itu musuh kita bersama, musuh kita semua.(NN)
