Harian Berantas

Berani, Tegas dan Akuntabilitas

  • Jelajahi

    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    terkini

    Pelanggan Alami Gangguan Aliran Air, Perumda Tirtawening Siap Beri Kompensasi

    Harian Berantas
    18/02/2023, 14:37 WIB Last Updated 2023-02-18T12:06:33Z
    Gambar (ist/ilustrasi)

    HARIAN BERANTAS, KOTA BANDUNG - Direktur Utama Perumda Tirta Wening Sonny Salimi Pastikan pihaknya tidak pernah menahan air untuk didistribusikan ke masyarakat.

    Hal itu dikatakannya saat menanggapi penjelasan Kepala Keasistenan Penerimaan Verifikasi Laporan Ombudsman Jabar, Fitry Agustine di Kantor Ombudsman Jabar Jalan Kebonwaru Utara, Jumat 17 Februari 2023 tentang pengaduan masyarakat terkait air yang mengalir kecil dan air berhenti.

    Menurutnya, idealnya pasokan air untuk Kota Bandung mencapai 6.000 liter per detik. Saat ini, kata Sonny, pasokan air dari pihaknya baru sekitar 2.200-2.400 liter per detik. 

    "Secara ideal, harusnya suplai air untuk Kota Bandung mencapai 6.000 liter per detik. Saat ini suplai kita baru berkisar 2.200-2.400 liter per detik. Itu pun sangat berpengaruh terhadap cuaca di cekungan Bandung," ungkap Sonny.

    Dalam kesempatan itu, dia meminta agar jika ada gangguan aliran, warga bisa segera menghubungi PDAM untuk mendapatkan kompensasi.

    “Nanti akan kami sediakan mobil tangki sebagai kompensasi. Kami menghadirkan satu mobil tangki air berkapasitas 5.000 liter yang bisa dimanfaatkan untuk 10-15 individu kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” jelasnya.

    Masih menurutnya, meski saat paceklik atau kondisi kebetulan, PDAM biasanya akan menyediakan air gratis dari mobil tangki. Sebagai pengolah air, sonyy mengatakan PDAM memiliki tugas untuk mendistribusikan air dan membutuhkan proses yang panjang serta harus diselesaikan secara bertahap.

    “Solusinya bisa dengan District Meter Area (DMA). Sebab, kondisi saat ini diakibatkan dari penduduk yang terlalu jauh atau posisi rumah yang lebih tinggi elevasinya akan menjadi pelanggan yang terakhir dapat air,” ujarnya.

    Sonny mengatakan, pihaknya saat ini sedang membenahi sistem distribusi wilayah utara dengan dana yang sudah mencapai Rp 248 miliar dengan alternatif pembiayaan. Ada dua proyek besar yang sedang berjalan, yakni Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gedebage dan aliran air Sungai Saguling.

    "SPAM Gedebage sudah kita bangun dari tahun 2018 dan baru selesai 2022. Kapasitas 700 liter per detik untuk blok Gedebage. Kedua, kami bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta yang mengolah air di cekungan Bandung. Kita sedang membuat studi kelayakan untuk menghadirkan air dari Saguling 3.500 liter per detik. Agar air dari Saguling bisa diairi ke Kota Bandung," imbuhnya.

    Selain cuaca, kata Sonny, faktor penyebab air tak mengalir ke rumah warga adalah ketergantungan dengan Indonesia Power.

    “Kami sangat bergantung pada kegiatan Indonesian Power yang memiliki otoritas untuk mengelola Situ Cileunca dan Cipanunjang. Pada saat mereka berhenti secara teknis, kami pun artinya harus berhenti. Ketika kita berhenti, suplai kepada masyarakat pun jadi menurun,” sebutnya

    Melihat kondisi tersebut, Sonny menilai Kota Bandung tidak bisa dikategorikan krisis air. Pasalnya, volume air saat ini masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

    Menurut Sonny, untuk menjaga dan meningkatkan jumlah volume air bersih diperlukan dukungan dari masyarakat.

    “Masyarakat juga punya tanggung jawab sosial dan lingkungan. Sungai-sungai bersih, air tanah kembali banyak,” ujarnya.

    Selain itu, dia menyatakan tarif tagihan pada Maret akan kembali ke tarif Perwal lama 2013, yakni Rp 1.000 per 1.000 liter.(*)





    Komentar
    Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
    • Pelanggan Alami Gangguan Aliran Air, Perumda Tirtawening Siap Beri Kompensasi

    Terkini

    Iklan

    Close x