![]() |
Para orang tua siswa korban PPDB 2022 saat menduduki Kantor DPRD Pelalawan, Senin (29/08/2022) |
PELALAWAN- Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 semrawut dan ribuan anak Indonesia, khususnya Provinsi Riau seperti di Kabupaten Pelalawan saat ini terancam gagal akibat carut marut PPDB 2022.
Hal itu diketahui ketika puluhan orang tua siswa Sekolah Menengah Atas (SMAN) Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan untuk menanyakan nasib anak-anak mereka.
Kehadiran para orang tua siswa merupakan dampak dari carut marutnya PPDB 2022 tarik ulur diduga akibat adanya kepentingan oknum tertentu.
“Kedatangan kami ke sini (DPRD, red) untuk mempertanyakan kepastian nasib anak-anak kami kapan mulai sekolah. Dimana sampai saat ini belum ada kepastian dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau, seru orang tua kepada anggota DPRD Pelalawan, Senin (29/08/2022).
Kehadiran orang tua siswa yang menjadi korban oknum yang diduga yang berkepentingan PPDB 2022 itu langsung diterima oleh Ketua DPRD Pelalawan Baharuddin didampingi Wakil Ketua Safrizal, Ketua Komisi Satu Nasaruddin, Ketua Fraksi PDIP Sozifao Hia, Monang Pasaribu, dan langsung menggelar rapat bersama.
Menanggapi tuntutan orang tua siswa yang menjadi korban PPDB 2022, Ketua DPRD Pelalawan Baharuddin mengatakan pihaknya tidak memiliki kepentingan khusus di PPDB ini.
“Perlu diketahui dalam PPDB 2022 kami tidak ada unsur kepentingan apapun. Kita hanya memperjuangkan kepentingan masa depan anak-anak kita, karena mereka ini masa depan Kabupaten Pelalawan, ini menjadi perhatian Bupati dan DPRD Kabupaten Pelalawan,” kata Baharudin.
Baharuddin mengatakan, terkait permasalahan PPDB di Pelalawan, khususnya SMAN 2 dan SMAN 1 Pangkalan Kerinci, sudah ada solusinya. Mengenai SMAN Bernas tidak akan ada penambahan Rombel karena sudah penuh,” tambah Baharuddin.
Baharuddin berharap Komisi V DPRD Riau memikirkan nasib siswa SMA di Pelalawan yang terancam gagal karena Provinsi Riau memiliki kewenangan.
![]() |
Suasana rapat Anggota DPRD Pelalawan bersama para orang tua siswa yang menjadi korban PPDB 2022 |
“Kami berharap Komisi V DPRD Provinsi Riau memikirkan nasib siswa SMA Kabupaten Pelalawan yang terancam gagal.” pungkas Baharudin.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Pelalawan Safrizal meminta orang tua bersabar menunggu keputusan dari Dinas Provinsi Riau.
Hasil komunikasi kami dengan Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau Robin P Hutagalung, bahwa besok (Selasa, 30/8/2022) akan menggelar rapat pukul 10.00 Wib.
Surat rekomendasi dari Bupati dan Ketua DPRD kepada Sekretariat Dinas Pendidikan agar tidak dilakukan pembatalan. DPRD Pelalawan sangat serius menanggapi PPDB 2022. Kami minta tidak ada tindakan lain dulu. Kami berharap anak-anak kita tidak putus sekolah,” katanya mengakhiri.***(Fag Halawa)