 |
| Bripda LL Hutabarat saat ikut kawal jenazah kakaknya Brigadir J.(Foto Istimewa) |
Penulis: Raymod Editor: Riswan P
HARIAN BERANTAS, JAKARTA - Terkait rekam Elektronik dugaan ancaman pembunuhan kepada Brigjen J, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Polri masih mendalaminya.
“Semua info yang ada sedang didalami oleh tim sidik Bareskrim,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, Dikutip dari laman NTMC Polri, Senin (25/7/2022)
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, percakapan yang terkait dugaan pembunuhan berencana itu sedang didalami tim penyidik di laboratorium forensik.
Dedi Prasetyo pun berjanji pihaknya akan menyampaikan hasil informasi terkait hal tersebut.
“Kalau sudah selesai akan disampaikan,”sebutnya.
Sementara itu, sebelumnya, menurut kuasa hukum keluarga Brigjen J, Kamaruddin Simanjuntak, pihaknya kembali menemukan bukti baru terkait ancaman pembunuhan yang diterima Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sebelum dibunuh.
"Satu hal yang perlu rekan-rekan sampaikan kepada masyarakat, kami sudah menemukan jejak digital dugaan pembunuhan berencana Brigjen J," jelas Kamaruddin Simanjuntak di Mapolda Jambi, Sabtu (23/7/2022).
Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan sudah ada rekaman elektronik saat Brigadir J takut diancam akan dibunuh pada Juni 2022.
"Almarhum itu menangis, ancaman pembunuhan itu berlanjut terus sampai satu hari sebelum pembantaian, dan salah satu TKP-nya itu ada di Magelang, Jawa Tengah," kata Kamaruddin Simanjuntak.
Sebelumnya, dalam pemeriksaan Tim Breskrim Polri atas laporan dugaan pembunuhan berencana yang menimpa Brigjen Joshua, kuasa hukum keluarga Brigjen J menyerahkan puluhan barang bukti.
"Benar, ada puluhan barang bukti yang kami serahkan kepada penyidik dalam pemeriksaan ini, untuk jenisnya belum bisa kami sebutkan karena kepentingan penyidikan," ungkap Kamaruddin, Jumat (22/7/2022).
Tak hanya itu, Kamaruddin Simanjuntak juga mengungkapkan keyakinan pihak keluarga bahwa ada kemungkinan Brigjen J dibunuh di tempat lain selain rumah Irjen Ferdy Sambo. "Kalau dari analisis kami, kemungkinan di Jakarta sampai Magelang, atau di rumah mantan Kepala Divisi Propam Polri," kata Kamaruddin seperti dilansir Independent Jambi.
