![]() |
Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), dan Masinton Pasaribu, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan di acara Hotroom, Jumat 15 April 2022. Foto (Dok: wartaduta.com) |
Penulis : Nanda I Editor : Riswan P
HARIAN BERANTAS, JAKARTA - Ketua Badan
Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Kaharuddin menjadi sorotan
karena mengatakan era Orde Baru lebih memberi kebebasan dan kesejahteraan
dibandingkan era Reformasi hingga era Jokowi.
Ungkapan isi hatinya Kaharuddin ini pun
menjadi viral di media sosial. Pernyataan itu dilontarkan Kahar saat
membandingkan Orde Lama, Orde Baru, repormasi dengan era Presiden Jokowi.
"Hari ini kesejahteraan contoh misalnya
di Orde Lama kita memperoleh yang namanya kebebasan, tapi kesejahteraan tidak.
Orde Baru kita memperoleh kebebasan, kesejahteraan kita punya. Hari ini yang
ingin kita tanyakan adalah apakah kita punya kesejahteraan, apakah kita peroleh
kebebasan?" ucap Kahar dalam video yang beredar di media sosial.
Peranyataan Kaharuddin yang bikin heboh jagat maya itu bermula saat Ia berpendapat di sebuah forum yang diselenggarakan
oleh Hotman Paris, dan memperoleh berbagai tanggapan beragam yang menjadi
viral.
Mendengar pernyataan itu, Masinton Pasaribu
langsung memberikan tanggapannya. Aktivis 98 yang juga politisi PDI Perjuangan
ini menyebut Orde baru itu tidak ada yang namanya kebebasan, kesejahteraannya
semu.
''Jadi maksud saya teman-teman mahasiswa
juga harus objektif,Karena kebebasan tidak ada dalam orde baru, makanya kami
dan teman-teman tahun 97-98 menentang itu, memperjuangkan adanya
demokrasi," kata Masinton di acara yang sama, Jumat 15 April 2022.
Setelah pernyataannya viral di media
sosial, Kahar pun mendapat banyak kritikan dari netizen karena mengeluarkan
pernyataan yang menurut para netizen itu tidak berdasarkan fakta. Sebab, Orde
Baru kerap memasung kebebasan berekspresi.
Kemudian Kahar mengklarifikasi
pernyataannya melalui akun Twitter pribadinya, @DinKaharud. Menurutnya, saat
itu Ia ingin berbicara tentang rakyat mendapat kesejahteraan pada masa Orde
Baru, tetapi tidak dengan kebebasan.
“Koreksi Ketua BEM SI: Orde Baru kita dapat
kesejahteraan, tetapi tanpa kebebasan dan keadilan. Panjang Nafas Perjuangan,”
kata Kahar.
Sementara itu, seperti dilansir dari
detik.com, Minggu (17/4), Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yufrizal,
menjelaskan bahwa ini bukan sikap BEM SI melainkan murni hasil pemikiran Kahar.
"Itu langsung dari Kahar sendiri yang
mengatakan. Jadi terkait dengan yang kemarin itu, istilahnya menjadi pelajaran
bagi kita semua. Jadi apapun yang ingin sampaikan, tidak ada salah-salah
data," kata Luthfi.