![]() |
. |
HARIAN
BERANTAS, JAKARTA - Memasuki Bulan Ramadhan hari ke-7, situasi stok dan harga
pangan di Kalimantan Selatan masih aman dan terkendali. Kondisi ini ditunjukkan dari masih stabilnya
harga-harga 12 komoditas pangan utama di Banjarmasin dan Banjarbaru, dua kota
utama yang merupakan barometer wilayah ini.
Tim
pemantauan harga pangan gabungan dari Direktorat Jenderal Hortikultura,
Kementerian Pertanian dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Selatan yang melakukan survei pada 8-9 April 2022 belum menemukan
pergerakan harga yang signifikan atau kekurangan stok.
Survei yang
dilakukan pada Sabtu (9/4) di Pasar Antasari menunjukkan, di tingkat eceran
belum ada komoditas yang mengalami kenaikan. Pedagang juga mengatakan belum ada
lonjakan permintaan. Sejumlah pedagang eceran menyampaikan harga bawang merah
masih sekitar Rp 25.000 untuk bawang merah kualitas bagus dari Enrekang dan
harga cabai rawit merah berkisar di angka Rp 40.000 - Rp 60.000.
Selanjutnya,
hasil dari survei ke pedagang ayam dan telur juga menunjukkan harga dan pasokan
yang stabil. Ayam yang didatangkan dari Pelaihari masih belum mengalami
kenaikan permintaan dan harga stabil di Rp 45.000. Sedangkan untuk telur ayam,
harganya masih stabil di Rp 25.000/kg. Ketersediaan stok telur juga dibantu
dari banyaknya telur bebek yang merupakan produk unggulan lokal Provinsi
Kalimantan Selatan.
Kondisi
harga pangan yang mulai merangkak naik terlihat hanya pada komoditas terigu dan
kedelai. Harga eceran terigu sudah
mencapai Rp 13.000/kg dan harga kedelai eceran impor cap bola dunia sudah
mencapai Rp 14.000. Harga minyak goreng
kemasan juga sedikit meningkat, yakni naik Rp 1.000 dari hari kemarin menjadi
Rp 26.000/liter.
Sementara
itu, hasil pantauan ke tingkat distributor di Pasar Lima juga menunjukkan
pasokan bahan pangan pokok ke Kalimantan Selatan masih aman. Pasar Lima
merupakan pasar induk sejumlah komoditas pangan.
“Pasokan
bawang merah dari Enrekang masih cukup stabil. Pasokan masuk dari Batu Licin
dan Balikpapan,” ujar Indra, salah satu pedagang grosir di Pasar Lima.
Menurut
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, kondisi di atas masih aman.
Kemudian, sebagai antisipasi adanya lonjakan harga, Prihasto memberikan arahan
untuk menyelenggarakan Gelar Pangan Murah di Kalimantan Selatan.
“Secara
umum, kondisi di atas menunjukkan tidak perlu ada kekhawatiran stok dan harga
pangan di Kalimantan Selatan. Namun, untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan
harga, saya sarankan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengadakan Gelar
Pangan Murah,” ujar Prihasto, selaku penanggung jawab stabilisasi pangan
wilayah Kalimantan.
Gelar Pangan
Murah sendiri memang sudah direncanakan untuk diadakan di Kalimantan Selatan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menugaskan gabungan dari Dinas Tanaman
Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Ketahanan
Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Kehutanan untuk mengadakan
Gelar Pangan Murah menjelang Hari Raya Idul Fitri, yakni pada 28 April 2022
mendatang.