![]() |
Direktur buah dan Florikultura, Liferdi Lukman |
HARIAN
BERANTAS, JAKARTA - Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mminta
seluruh jajarannya di Direktorat Jenderal Hortikultura untuk turun langsung ke
lapangan dan mengawal ketersediaan serta harga bahan pangan pokok dalam rangka
menjamin ketersediaan bahan pangan pokok selama Ramadhan dan menjelang Lebaran
tahun 2022. Ini sesuai dengan Arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
(SYL) yang meminta Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah di seluruh
provinsi yang ada di Indonesia untuk melakukan pengawalan dan pemantauan
monitoring ketersediaan pangan dan harga 12 bahan pokok.
Penanggung
Jawab Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan dan Harga Bahan Pangan Pokok untuk
Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Direktur buah dan Florikultura, Liferdi
Lukman mengunjungi beberapa lokasi pasar dan supermarket untuk memantau bahan pangan pokok di Kalbar. Kunjungan ini
disertai pendampingan dari Satgas Pangan DKP Kalbar, Dinas Perdagangan Kota
Pontianak, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat,
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat, dan Ketua Dharma Wanita
Kalbar, Windy Prihastari.
Untuk
meninjau kondisi pasar, Liferdi menyambangi Supermarket Kaisar yang mewakili
pasar modern dan Pasar Flamboyan yang mewakili pasar tradisional.
“Berdasarkan
hasil diskusi dengan para pedagang, diketahui ketersediaan dan harga bahan
pangan utama seperti beras, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih,
cabai besar, cabai keriting, cabai hijau, daging sapi, daging ayam, serta aneka
sayur masih dalam kondisi yang aman,” kata Liferdi.
Lebih
lanjut, Liferdi menambahkan bahwa Kementan saat ini terus memantau harga dan
ketersediaan bahan pangan pokok di 34 provinsi setiap minggunya.
"Dengan
data tersebut, dapat dilakukan intervensi pendistribusian suatu komoditas dari
daerah surplus ke daerah defisit sehingga mampu menjaga kestabilan harga dan
stok pangan," tambahnya.
Saat
dihubungi secara terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto
menambahkan bahwa saat ini ketersediaan stok dan harga bahan pokok secara umum
masih aman. Sebagai antisipasi lonjakan harga, Prihasto menyarankan untuk
kegiatan Gelar Pangan Murah (GPM) di Kalimantan.
“Gelar
Pangan Murah bisa menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi kemungkinan
terjadinya lonjakan harga. Selain itu, melalui Gelar Pangan Murah, masyarakat
juga dapat mengakses bahan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau,”
ujar Prihasto, selaku penanggung jawab stabilisasi pangan wilayah Kalimantan.
Sebagai
info, GPM di Kalbar telah diselenggarakan pada hari yang sama (13/4) dan
merupakan bentuk kerja sama Direktorat Jenderal Hortikultura melalui Pasar
Mitra Tani (PMT)/Toko Tani Indonesia Center (TTIC) dengan Dinas Ketahanan
Pangan dan Dharma Wanita Provinsi Kalbar. Ke depannya, GPM akan terus berlanjut
untuk mempermudah akses masyarakat Kalbar pokok berkualitas.