![]() |
Cabai Hiyung (Dok : Direktur Jenderal Hortikultura Kementan) |
HARIAN BERANTAS, TAPIN - Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto
Setyanto mengunjungi Rumah Produksi Cabai Rawit Hiyung, Kelompok Usaha Bersama
(KUB) Karya Baru di Kecamatan Tapin Tengah. Cabai Hiyung (Capsicum Frutescens
L.) adalah salah satu jenis cabai rawit terpedas di dunia yang hanya bisa
tumbuh subur dan sempurna dengan cita rasa pedas optimal mencapai 94.500 ppm
atau setara dengan 17 kali lipat dari rasa pedas cabai rawit biasa di Desa
Hiyung.
"Saya lihat ini bagus sekali. Ini
salah satu contoh penumbuhan UMKM sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin
Limpo di mana kita harus menumbuhkan usaha mikro kecil dan menengah. Pada 2021,
kami sudah menargetkan 200 UMKM hortikultura dan 2022 kami menargetkan UMKM
menjadi 220 UMKM ," ujar Prihasto, Sabtu (23/4).
mengharapkan hilirisasi produk hortikultura
ini memiliki nilai tambah.
“Kalau dijual segar hanya cabainya saja
biasanya harganya Rp 25.000/kg. Jika kondisi seperti saat ini, yaitu pada saat
harga sedang anjlok kita bisa membuat beragam produk turunan olahan. Upaya ini
dapat meningkatkan ekonomi para petani dan masyarakat itu sendiri,” lanjutnya.
Cabai hiyung telah terdaftar resmi sebagai
tanaman lokal khas Tapin dengan nomor pendaftaran 09/PLV/2012 April 2012.
Pendaftaran ini memberikan tanggung jawab kepada Pemerintah Kabupaten Tapin
atas pengembangan dan budidaya agar tetap terjaga dan tetap lstari.
KUB Karya Baru yang membudidayakan cabai
hiyung ini diketuai oleh Junaidi di atas lahan seluas 450 hektare. Lokasinya
berada di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin. Selain
membudidayakan cabai hiyung, untuk menghasilkan produk turunannya, kelompok ini
juga memiliki rumah produksi olahan seperti abon cabai dan sambal cabai hiyung
dengan berbagai varian rasa disertai kecap pedas manis cabai rawit dan uyah
pancuk. Produk olahan ini telah dilengkapi dengan izin edar pangan olahan dari
BPOM dengan nomor merk dagang (MD) 255616001074.
Aneka produk olahan tersebut tidak hanya
dipasarkan di Kabupaten Tapin dan wilayah Kalimantan Selatan saja, namun juga
hingga ke provinsi tetangga dan Pulau Jawa. Bahkan, di bawah PT Astra Grup,
produk abon telah diekspor ke Spanyol, Jepang dan Arab Saudi.
Selain memproduksi berbagai produk olahan,
KUB Karya Baru juga menjual benih cabai rawit hiyung. Produksi berjalan secara
maksimal dengan tenaga yang sebagian besar dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani
(KWT) yang telah mendapatkan banyak dianugerahi sertifikat, antara lain
Sertifikat Peserta Literacy GEDOR HORTI In Action "Bimbingan Teknis Pasca
Panen dan Pengolahan Cabai" pada 2020, Sertifikat Rumah Produksi Cabai dan
Sertifikat UKM dari Dinas Koperasi Usaha Kecil.