![]() |
Puluhan pedagang menghidangkan masakan seperti kolak, gorengan hingga lauk pauk di kawasan Nagoya Kompleks Bumi Indah kota Batam. |
HARIAN BERANTAS, KOTA BATAM - Pasar takjil Ramadhan di simpang empat Kawi Jaya merupakan salah satu pasar yang paling banyak dikunjungi warga Batam selama bulan suci Ramadhan.
Masyarakat yang datang tidak perlu repot mencari menu buka puasa yang lengkap, harga di simpang empat Kawi Jaya juga sangat terjangkau oleh kantong.
Puluhan pedagang menghidangkan masakan seperti kolak, gorengan hingga lauk pauk di kawasan Nagoya Kompleks Bumi Indah ini.
Tidak hanya masakan melayu yang disuguhkan, masakan Padang, Jawa dan etnik lainnya pun dihidangkan. Seperti pecal jawa, kerak telor betawi dan empek empek khas palembang.
Salah satu hal yang membuat pasar Ramadhan terbesar di Nagoya, Batam, adalah karena kawasan pusat perdagangan pasar ini selalu ramai dikunjungi pengunjung, tidak hanya warga sekitar, juga warga yang sedang berwisata.
''Disini selalu ramai, makanya saya jualan di sini.Sangking ramainya sekali tidak ada polisi yang menjaga lalu lintas. Juga tidak ada pencopet,” kata Jek, salah satu pedagang es jambu.
Selain muslim, warga yang non muslim juga ikut berburu takjil di bulan suci Ramadhan.
Ada pemandangan unik saat Ramadhan di kota Batam, warga non-Muslim yang tinggal di sekitar Nagoya ini juga ikut berburu takjil, banyak makanan berbuka puasa yang terjual disini setiap bulan di bulan suci Ramadhan.
''Ya pastilah bang, untuk itu kita ikut berburu makanan buka puasa, karena banyak teman kami yang muslim dan non muslim,'' kata warga pelita kota Batam, Sulastri Sibarani, Minggu (03/04/22).
![]() |
Warga non-Muslim yang tinggal di sekitar Nagoya ini juga ikut berburu takjil. |
Ia juga mengatakan bahwa mereka sengaja ikut bergabung dengan teman-teman Muslimnya untuk mengunjungi pasar takjil yang terletak di Simpang empat, pasar Kawi Jaya, Lubuk Baja, kota Batam.
''Saat saya di bulan Ramadhan, yang saya kejar adalah makan kue berbagai macam dari beberapa suku. karena di Batam terdapat banyak suku mulai dari suku Aceh hingga suku Papua. Kalau soal takjil, saya suka serabi bang, kalau makan saya suka siput atau kerang yang tumpah,'' ujarnya.
Ia juga mengatakan toleransi beragama di kota Batam sangat baik, sesama warga saling menghormati dan menghargai serta saling mendukung dan rukun.
''Walaupun saya non muslim, saya ikut senang karena banyak yang jual makanan enak, jadi kami juga senang bisa jalan-jalan sore, ada destinasinya. Setiap bulan suci Ramadhan, saya pasti mengunjungi setiap pasar takjil di Batam. karena di kota batam banyak sekali pasar yang kaget di bulan ramadhan. Jadi sayang jika tidak melihat dan berkunjung,'' pugkasnya.
(Mitra)