Gambar pasien usai sunat di Rumah sakit Advent Bandung |
HARIAN BERANTAS, KOTA BANDUNG - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Jabar Komunitas Pemberantas Korupsi Riswan Pasaribu mengapresiasi langkah damai antara RS Advent Bandung dengan keluarga Hernita Pasaribu. Menurutnya, langkah ini adalah cara terbaik yang perlu kita ikuti.
Menurutnya, perdamaian itu diketahuinya setelah pihak keluarga ibu Hernita datang berkunjung ke rumahnya untuk mejelaskan perihal jalannya perdamaian tersebut.
“Jadi saat itu pada kamis, (16/03/22) petang saya sedang berada di rumah tetangga. Saat itu juga, keluarga Ibu Hernita ini datang ke rumah saya untuk menceritakan proses perdamaian yang telah mereka lakukan dengan RS Advent Bandung,'' kata Riswan melalui sambungan selulernya jumat (17/03/22)
Catatan riwayat pasien dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung |
Dikatakannya, Hernita datang bertujuan untuk menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan semua pihak, terutama kepada organisasi LSM KPK yang dipimpinnya. Riswan pun menyambut baik langkah tersebut. Dan ini, kata Riswan, sangat baik bagi kedua belah pihak, antara RS Advent Bandung dan keluarga ibu Hernita.
Masih menurutnya, meski kasus tersebut telah menguras tenaga dan pikiran, ia tetap optimistis kasus itu tidak akan sampai ke meja pengadilan. Ia juga mengatakan perdamaian itu tidak akan terjadi jika tidak ada campur tangan Tuhan dalam memberikan jalan yang terbaik bagi kedua belah pihak.
''Memang masalah ini memakan waktu yang cukup panjang dan alot, tenaga dan pikiran, tapi saya selalu optimis masalah ini akan ada solusinya. Dan saya juga berharap agar kasus antara RS Advent Bandung dengan keluarga Hernita berakhir dengan damai, dan puji Tuhan perdamaian itu ahirnya terlaksana dengan baik, damai itu sangat indah,'' kata Riswan.
Riswan mengatakan, kasus ini sebenarnya bermula saat pihak rumah sakit melakukan khitan terhadap dua orang anak dari pasangan Erwin Hutapea dengan ibu Hernita Pasaribu, yang mengakibatkan salah satu anaknya berinisia kent mengalami kelainan pada area penis yang dirasakan anaknya.
Catatan Diagnosa Utama RS Hasan Sadikin berupa keterangan amputasi penis |
Tentunya sebagai seorang ibu, kata Riswan, Hernita pun langsung menyampaikan keluhan anaknya itu kepada manajemen RS Advent Bandung tempat anaknya disunat.
''Ibu Hernita ini sudah menyampaikan keluhan anaknya itu baik secara lisan maupun tertulis, namun pihak rumah sakit sepertinya belum menanggapi pengaduan dari orang tua anaknya ini,'' ujarnya.
Atas kejadian ini, kata Riswan, Ibu Hernita pun menunjuk dirinya sebagai kuasa untuk menindaklanjuti permasalahan yang dihadapi anaknya. kemudian pihaknya juga mengirimkan somasi pertama dan kedua, namun pihak rumah rakit dan keluarga Hernita masih belum mencapai kesepakatan.
Selain itu, kata dia, selama proses somasi masih berlangsung, Dirinya bersama orang tua korban membawa anak tersebut ke RS Hasan Sadikin untuk dilakukan tindakan pemeriksaan karena kondisi korban sudah cukup mengkhawatirkan.
''Karena melihat kondisi anaknya yang sempat mengkhawatirkan saya, saya bersama orang tuanya segera membawanya ke RS Hasan Sadikin Bandung. Dan benar saja, setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, anak tersebut akhirnya harus menjalani operasi pada penisnya.'' ujarnya.
Selain itu, Riswan yang juga Redaktur Pelaksana di salah satu media siber mengatakan dari hasil resume yang diperolehnya dari keluarga pasien, ternyata ada catatan dari dokter RS Hasan Sadikin berupa keterangan amputasi penis. Dan alhasil korban itu dapat diselamatkan.
''Bisa kita bayangkan seperti apa penderitaan korban ini selama itu. Bahkan dari pengakuan ibunya sebelum korban menjalani operasi di RS Hasan Sadikin, korban (Kent) ini selalu merasa sakit saat akan buang air kecil,'' kata Riswan.
Dalam kesempatan ini, Riswan juga tidak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para dokter dan perawat serta tenaga medis lainnya yang telah memberikan bantuan kepada anak tersebut. Ia pun memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas apa yang telah diberikan RS Hasan Sadikin kepada pasien tersebut.
''Saya berterima kasih banyak atas apa yang telah dilakukan para dokter di RS Hasan Sadikin dan Nakes lainnya untuk Kent. Atas nama LSM Komunitas Pemberantasan Korupsi, kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pelayanan RS Hasan Sadikin atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam merawat pasien atas nama Kent Hutapea. Semoga RS Hasan Sadikin selalu menjadi yang terbaik di Provinsi Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung,'' pungkasnya.
(Tim Redaksi )