Foto Dokumen Kementerian Pertanian |
HARIAN BERANTAS,
Jakarta - Menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN), Kementerian
Pertanian dan petani di wilayah sentra berupaya turut berpartisipasi
mengamankan stok cabai. Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto
optimistis bahwa pasokan cabai tahun ini akan mencukupi.
"Untuk menghadapi
Ramadhan dan Idul Fitri, kita harus pastikan agar stok tersedia dalam jumlah
yang cukup. Meskipun gejolak harga umum terjadi, kami berupaya meminimalisir
sebisa mungkin," ujar Anton, panggilan akrabnya.
Jika dilihat dari data
Early Warning System (EWS), lanjut Anton, ketersediaan aneka cabai pada bulan
April berpotensi mengalami penurunan akibat dari cuaca ekstrim hujan cukup
panjang, sementara pertanaman cabai cukup sensitif terhadap iklim basah.
Berdasarkan angka
perkiraan produksi bulan April produksi cabai besar nasional sebesar 107.932 ton dengan kebutuhan sebesar
109.125 ton sedangkan untuk cabai rawit diperkirakan total produksi nasional
sebesar 112.490 ton dengan kebutuhan diperkirakan sebesar 114.738 ton, sehingga
neraca aneka cabai diperkirakan cukup terganggu.
Sementara itu,
berdasarkan Data Sipashorti pada 8 Maret 2022, selisih harga pasar retail
Jakarta dengan petani sentra nilainya lebih kecil, yakni Rp 29.784 bila dibandingkan dengan periode yang
sama (Bulan Maret 2021) yang mencapai Rp
41.437.
Beberapa upaya telah
dilakukan dalam rangka mengantisipasi jika perkiraan ini terjadi melalui
pengamanan buffer stock khususnya di perkotaan yang tingkat kebutuhannya sangat
tinggi.
"Pengamanan buffer
stock dilakukan melalui pengamanan panen di sentra produksi melalui skema
kemitraan dengan para champion dan pemasok nasional termasuk memberikan bantuan
kemudahan transportasi distribusi cabai," papar Anton.
Koordinasi dengan para
champion cabai, tambah Anton, cukup intens dan efektif. "Dari hasil
komunikasi kami dengan para champion, diperoleh informasi bahwa pasokan cabai
di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini masih cukup aman di
perkirakan luas panen cabai rawit di 33 kabupaten sentra di Pulau Jawa pada
Maret adalah 9.500 ha, April 10.860 ha dan Mei 13.720 ha," jelasnya.
Meskipun demikian
dirinya mengatakan tetap diperlukan upaya khusus dalam okupasi panen dan
pendistribusian ke pasar induk. "Serta yang utama pengawalan agar
pertanaman tidak terganggu serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) atau
terkena dampak perubahan iklim sehingga tetap mampu berproduksi," terang
Anton.
Keseriusan Kementan
ditindaklanjuti dengan koordinasi langsung dengan para champion pada 9 Maret
2022 di Bogor. Pertemuan yang dihadiri oleh champion cabai dari 8 kabupaten
sentra cabai lokasi champion terdiri
dari Sumedang, Garut, Magelang, Kebumen, Banjarnegara, Kulonprogo, Temanggung,
dan Lombok Timur.
Pada pertemuan tersebut
disepakati pembagian luas tanam, jadwal tanam dan proyeksi panen di delapan
kabupaten lokasi tersebut guna mengantisipasi
pengamanan pada HBKN 2022 dan
2023. Realisasinya dari kegiatan ini akan dituangkan dalam perjanjian kerja
sama.
Ketua Champion
Indonesia,Tunov Mondro Atmojo mengatakan bahwa pengamanan buffer stock HBKN 2022
akan diantisipasi oleh champion
dengan pengaturan pasokan pasar sehingga diharapkan dapat menjaga stabilitas harga di Pasar Induk
Kramat Jati.
"Prinsipnya kami,
para champion bersedia bersama-sama dengan pemerintah untuk mengamankan pasokan
cabai pada HKBN," pungkas Tunov.