HARIAN
BERANTAS, KOTA BANDUNG - Di samping memperjuangkan Mochtar Kusumaatmadja
sebagai pahlawan nasional asal Jawa Barat, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat menyematkan nama tokoh penggagas Wawasan Nusantara itu pada salah satu
ruas jalan di Kota Bandung.
Adapun
jalan yang akan dinamai Jalan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja tersebut yaitu
salah satu ikon Kota Bandung, jalan layang atau flyover Pasupati yang selama
ini menjadi penghubung utama pintu keluar Jalan Tol Pasteur menuju pusat
pemerintahan Provinsi Jawa Barat, kawasan Gedung Sate.
Ketua Tim
Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Jawa Barat sekaligus
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Pemda Provinsi Jabar
Dewi Sartika mengatakan, penyematan nama mantan Menteri Luar Negeri pada
Kabinet Pembangunan III, dan Menteri Kehakiman di Kabinet Pembangunan II itu
menjadi bagian dari perhormatan warga Jawa Barat terhadap sumbangsih pemikiran
dan perjuangan Mochtar Kusumaatmadja untuk Indonesia di kancah internasional.
"Pengusulan
nama Jalan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja ini berasal dari civitas Universitas
Padjadjaran dan telah mendapat dukungan penuh dari Pak Gubernur yang secara
lisan telah menyampaikan aspirasi warga Jabar ini pada pemerintah pusat agar
dapat dilegalkan,"ujar Dewi, Kamis (17/2/2022).
Pihaknya
secara formal telah menyampaikan dokumen pengusulan nama jalan pada Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai tindak lanjut pengusulan
secara lisan Gubernur Jabar pada Menteri PUPR.
"Alhamdulillah,
kami berterima kasih kepada Kementerian PUPR, karena telah menyetujui perubahan
nama dari Jalan Layang Pasupati menjadi Jalan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja
belum lama ini," tuturnya.
Rencananya,
kata Dewi peresmian nama Jalan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja tersebut digelar
pada waktu dekat.
"Dengan
hadirnya nama Jalan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja ini sebagai langkah untuk
memenuhi persyaratan pengusulan pahlawan nasional, yaitu adanya monumen/artefak berupa gedung/jalan,
dan sebagainya di daerah pengusul," ujarnya.
Sementara
itu, saat ini pihaknya tengah mematangkan dokumen atau berkas pengusulan resmi
Mochtar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional pada Kementerian Sosial untuk
dikirimkan pada Februari ini.
Sebelumnya,
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, selain memperjuangkan Prof. Dr.
Mochtar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional, pihaknya mempersiapkan
nama
jalan di ibu kota Jabar jadi Jalan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja di jalan
layang Pasupati.
Nama
tersebut disematkan karena spirit Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja yang telah
menjembatani pulau-pulau nusantara. Laut bukan jadi pemisah pulau-pulau
nusantara melainkan penyambung atau jembatan.
Mochtar
Kusumaatmadja tidak lain adalah orang yang membuat pemikiran Wawasan Nusantara
akhirnya diakui dunia internasional. Wawasan Nusantara merujuk pada cara
pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya sebagai negara
kepulauan dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah.
Wawasan
Nusantara tercetus dari gagasan batas teritorial laut Indonesia melalui
Deklarasi Djuanda pada 1957. Baru pada 1982 konsep Wawasan Nusantara akhirnya
diakui sebagai konstitusi internasional di tingkat Persatuan Bangsa Bangsa
berkat perjuangan Mochtar Kusumaatmadja.
Hingga
kini, Wawasan Nusantara tetap menjadi landasan Indonesia dalam menentukan batas
teritorial wilayah sebagai upaya merajut semangat kebangsaan.
Mochtar
Kusumaatmadja lahir di Batavia (Jakarta) 17 Februari 1929 dan wafat 6 Juni 2021
pada usia 92 tahun dan dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta.
Pengusulan
Mochtar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional pertama berkembang Juni 2021
setelah Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran menggelar preseminar berbagai
perguruan tinggi di Indonesia, kantor Sekretariat Negara, dan media massa.
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat bersama tim pengusul telah bertemu dengan
keluarga almarhum Mochtar Kusumaatmadja di Jakarta dan mendapat
persetujuan.
Para
sesepuh Jabar concern dengan fakta bahwa hingga ini sudah ada 13 nama tokoh
Jabar dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Sudah 10 tahun tidak ada pahlawan
nasional berasal dari Jawa Barat.