HARIAN BERANTAS, BOGOR
- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerap aspirasi dari 40 camat se-Kabupaten
Bogor yang dikemas dalam Program Optimis Juara Volume 1 di Pesona Alam Resort
Cisarua Bogor, Sabtu (26/2/2022).
Dalam pertemuan tersebut
Gubernur mendorong para camat dapat bertindak proaktif dalam berkomunikasi, dan
sigap merespons keluhan-keluhan warga. Salah satu pola yang efektif dapat
dilakukan dengan menggunakan media sosial.
"Jadikan medsos
itu sebagai alat komunikasi dengan warga. Saya ingin Camat proaktif
berkomunikasi dengan warganya, menjawab keluhan-keluhan warga," pinta pria
yang akrab disapa Kang Emil.
Kang Emil juga
menyinggung, pertemuan tersebut merupakan cara efektif memperkuat komunikasi
agar program pembangunan berjalan baik.
"Kita perbaiki
komunikasi dan koordinasi agar satu frekuensi menyerap aspirasi, sekaligus
menyampaikan program Jabar," ujarnya.
Dalam pertemuan itu,
salah satu aspirasi datang dari Camat Parung Panjang yang berharap jalan
tambang terealisasi guna mengatasi kemacetan di wilayah Cigudeg, Rumpin, dan
Gunung Sindur.
Selain itu, Camat
Cibinong mengungkapkan membutuhkan beberapa fasilitas umum dan ruang
terbuka hijau.
Kecamatan Cibinong yang
berpenduduk paling banyak dibanding 39 kecamatan lainnya di Kabupaten Bogor,
yakni 363.000 jiwa, dan 70 persen diantaranya adalah usia produktif membutuhkan
saluran seperti Gedung Creatif Center.
Menanggapi aspirasi
tersebut, Kang Emil berkomitmen terkait persoalan jalan tambang di Parung
Panjang akan diselesaikan sebelum masa jabatannya berakhir.
Ia memastikan skema
pembangunannya sudah ditemukan, dan isu itu akan menjadi fokus pembangunan
infrastruktur di Kabupaten Bogor.
"Persoalan jalan
tambang sedang dicari cara secepatnya, dan sekarang sudah ketemu skemanya.
Sampai akhir jabatan saya itu harus beres, dan akan diutamakan," sebutnya.
Namun Kang Emil juga
meminta para Camat tak hanya mengandalkan anggaran dari APBN dan APBD saja. Ada
delapan pintu anggaran lainnya yang bisa diketuk selama Camatnya proaktif.
"Ada delapan pintu
sumber pendanaan yang bisa dimanfaatkan, yakni APBN, APBD Provinsi, APBD
Kabupaten/ Kota, pinjaman bank daerah, obligasi daerah, KPBU, CSR, dan dana
umat," ungkapnya.