Mantan Panglima Muda LMB Kota Pekanbaru Andi Sapat (Baju Putih) |
HARIAN
BERANTAS, PEKANBARU - Viral video pengakuan Panglima Laskar Melayu Bersatu
(LMB) yang mengatakan pidatonya terpotong oleh Bupati Pelalawan saat acara LMB
di Kabupaten Pelalawan-Riau baru-baru ini. Video tersebut diunggah ke akun
Facebook Roy pada Rabu (26/1/2022) sekitar pukul 18.30 WIB.
Suara
pria dalam video berdurasi 1 menit 40 detik itu tidak jelas siapa orangnya.
Pasalnya, wajah pria yang berbicara dalam video tersebut tidak disorot kamera
dan hanya memperlihatkan isi kamar hotel mewah berbintang lima ditemani seorang
wanita cantik berkerudung sedang duduk di kursi empuk.
Menurut
pengakuan suara laki-laki dalam video tersebut, kedatangannya di Kota Batam
disambut dan dilayani bak raja oleh manajemen LMB Kota Batam karena menginap di
salah satu hotel bintang lima di Kota Batam dengan disuguhkan makan malam
Siput.
Selain
itu, pria tersebut juga mengatakan pelayanan LMB Kota Batam sangat berbeda
dengan pelayanan pengurus LMB Kabupaten Pelalawan karena menurutnya hanya
diberikan akomodasi di kamar hotel dengan kayu balak.
Sadisnya
lagi kata pria itu, bahwa selama berada di Pelalawan, ia hanya diberi makan
nasi dengan harga Rp. 10.000 (Sepuluh Ribu Rupiah).
Sayangnya,
lanjut pria itu, sambutan pidatonya dipotong oleh Bupati Pelalawan yang juga
hendak memberikan sambutan.
Saya baru
seperempat berpidato langsung dipotong oleh Bupati Pelalawan yang ingin
berpidato juga. Artinya, acaranya tidak di setting. Panglima LMB Pelalawan ini
"TIDAK JELAS" Katanya.
Video
pernyataan Panglima Besar Laskar Melayu Bersatu (LMB) itu viral setelah
diunggah di facebook oleh akun Roy https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=820781352656676&id=100041744572278 dengan judul "Tidak patut"
Video
pernyataan Panglima Laskar Melayu Bersatu (LMB) itu viral di media sosial
bahkan kemudian menuai kecaman dari warganet. Salah satu warganet yang mengaku
sebagai salah satu pendiri Kabupaten Pelalawan merasa menyesal dan kecewa
dengan pernyataan Panglima Tentara Melayu Bersatu (LMB).
Akun
facebook Sayid Khairuddin meminta klarifikasi dari pembuat video (Panglima besar
Laskar Melayu Bersatu,red). “Perlu diklarifikasi video yang menurut saya
mendiskreditkan kami masyarakat
Pelalawan. Jangan sampai terjadi tragedi Dedy Mulyadi yang dianggap menghina
masyarakat Kalimantan. Salam”
Sayid
Khairuddin juga meminta agar pembuat video tidak menyebut nama Panglima
Pelalawan. Sayid Khairuddin berpesan kepada pembuat video, jika merasa tidak
nyaman, lakukan dengan cara yang etis.
“Maaf,
jangan bawa nama Panglima kalau merasa tidak nyaman, selesaikan dengan cara
yang beretika. Saya salah satu pendiri kabupaten Pelalawan, saya sangat
menyayangkan caranya (Panglima Besar Laskar Melayu Bersatu (LMB) membuat video
itu-red). Kalau kurang nyaman dengan sambutan dan pelayanannya, selesaikan
secara internal, bukan lewat media sosial,'' pintanya.
Secara
terpisah, mantan Panglima Muda LMB Kota Pekanbaru, Andi Sapat menyayangkan,
“Pernyataan Ismail Hamir beredar di media sosial. Ia menyebut hal itu tidak
pantas Panglima Laskar Melayu Bersatu berbicara seperti itu di media sosial.
Andi Sapat
juga menyarankan kepada seluruh jajaran LMB agar status Ismail Hamir sebagai
Panglima LMB dievaluasi.
"Status
Ismail Hamir segera dievaluasi,"tegasnya.
Di sisi
lain, Bupati Pelalawan belum memberikan keterangan pers terkait tudingan
rebutan pidato dengan Ismail Hamir selaku Panglima LMB.