Oleh : Dewi
Sulistirini
HARIAN
BERANTAS - Siswa sekolah dasar merupakan masa anak besar atau kanak-kanak akhir
yang berusia 6-12 tahun. Pada umumnya setelah mencapai usia 6 tahun
perkembangan jasmani dan rohani anak telah semakin sempurna. Pertumbuhan fisik
berkembang pesat dan kondisi kesehatannya pun semakin baik, artinya anak
menjadi lebih tahan terhadap berbagai situasi yang dapat menyebabkan
terganggunya kesehatan mereka. Dengan kita mengetahui tugas perkembangan anak
sesuai dengan usianya maka sebagai orangtua maupun guru dapat memenuhi
kebutuhan apa yang diperlukan dalam setiap perkembangannya agar tidak terjadi
penyimpangan perilaku.
Anak usia
SD (6-12 tahun) disebut sebagai masa anak-anak (midie childhood). Pada masa
inilah disebut sebagai usia matang bagi anak-anak untuk belajar. Hal ini
dikarenakan anak-anak menginginkan untuk menguasai kecakapan-kecakapan baru
yang diberikan oleh guru di sekolah, bahwa salah satu tanda permulaan periode
bersekolah ini ialah sikap anak terhadap keluarga tidak lagi egosentris
melainkan objektif dan empiris terhadap dunia luar. Jadi dapat disimpulkan bahwa telah ada sikap
intelektualitas sehingga masa ini disebut periode intelektual.
Ketika
anak-anak melewati kelas-kelas sekolah dasar, perkembangan fisisk mereka
mengalami perlambatan kalau dibandingkan dengan masa anak-anak lebih awal.
Anak-anak berubah relatif lebih sedikit dalam ukuran tubuh selama masa sekolah
dasar. Untuk menggambarkan khas masa anak disekolah dasar, kita harus
menggambarkan seorang anak dalam keadaan kondisi fisik yang baik. Anak
perempuan sedikit lebih pendek dan lebih ringan dari pada anak laki-laki hingga
sekitar usia 9 tahun, ketika tinggi dan bobot badan kira-kira sama untuk
laki-laki dan perempuan.
Pada saat
anak-anak memasuki sekolah dasar, mereka telah mengembangkan banyak kemampuan
motorik dasar yang mereka butuhkan untuk keseimbangan, berlari, melompat, dan
melempar. Selama bagian terakhir kelas empat, banyak anak perempuan memulai
dorongan pertumbuhan utama yang akan berhenti hingga masa puner. Dorongan ini
mulai dengan pertumbuhan pesat lengan dan kaki. Pada saat ini tidak ada
perubahan yang menyertainya dalam ukuran bagian badan. Hasilnya ialah
penampilan yang kurus atau yang seluruhnya terdiri atas lengan dan kaki. Karena
pertumbuhan tulang ini terjadi sebelum perkembangan otot dan tulang rawan
terkait, anak-anak pada tahap pertumbuhan ini untuk sementara kehilangan beberapa
koordinasi oleh kekuatan tubuh.
Pada awal
kelas lima, hampir semua anak perempuan memulai dorongan pertumbuhan mereka.
Selain itu, pertumbuhan otot dan tulang rawan anggota tubuh mulai terjadi dalam
diri wanita mengalami kedewasaan lebih awal, dan mereka mendapatkan kembali
kekuatan dan koordinasi mereka. Pada khir kelas lima, anak perempuan biasanya
akan lebih tinggi, lebih berat dan lebih kuat dari pada anak laki-laki.
Laki-laki berada 12 hingga 18 bulan dibelakang wanita dalam pertumbuhan, sehingga
bahkan anak laki-laki yang mengalami kedewasaan awal tidak memulai dorongan
pertumbuhan mereka, dan semua anak laki-laki yang mengalami kedewasaan awal
akan melanjutkan pertumbuhan lambat dan tetap pada masa anak-anak diusia akhir.
Anak perempuan biasanya akan memulai periode menstruasi pada usia 13 tahun.
Bagi anak laki-laki, akhir masa praremaja dan permulaan awal remaja diukur oleh
ejakulasi pertama, yang terjadi antara usia 13 dan 16 tahun.
Dengan
mengetahui tugas perkembangan anak diatas maka peran orang tua sangat
dibutuhkan. Dimana dalam mengasuh anak tumbuh dengan maksimal, sempurna dan
seimbang butuh pengasuhan ayah dan ibu. Sehingga dapat terciptanya keseimbangan
antara otak kanan kiri anak. Sebab setiap anak itu memiliki kepribadian dan karakter
yang berbeda-beda. Berikanlah rasa nyaman pada buah hati hingga hormone untuk
mendukung pertumbuhannya diproduksi secara maksimal. Maka itu anak usia 6 tahun
otak kirinya mulai berkembang, mulai berfikir logis serta lingkungan memberikan
pengaruh 30% dan orang tua 70%.