Kementerian Pertanian bersama Pemkab Temanggung saat acara panen bersama bawang merah di kawasan pertanian Embung Bansari Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Rabu (20/01/22). |
Editor : Riswan P
HARIAN
BERANTAS,JAKARTA - Kementerian Pertanian bersama Pemkab Temanggung menggelar
acara panen bersama bawang merah di kawasan pertanian Embung Bansari Kecamatan
Bansari, Kabupaten Temanggung. Kawasan tersebut sebelumnya menjadi lokasi
peluncuran program lumbung pangan hortikultura oleh Presiden Joko Widodo
bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Desember tahun lalu.
Mewakili
Dirjen Hortikultura, Tommy Nugraha yang ditemui di lokasi mengaku cukup kaget
dengan hasil bawang merah pertama ini. Ia mengaku senang dan bangga dengan
capaian panen para petani di kawasan food estate tersebut.
"Panenan
di Bansari ini luar biasa, umbinya juga maksimal. Rata-rata hasilnya 15
ton/hektare lebih, melampaui angka kabupaten bahkan nasional. Hasil ini
membuktikan bahwa program super prioritas pertanian ini memberikan hasil
positif untuk petani khususnya di Temanggung," ujar Direktur Sayuran dan
Tanaman Obat Kementerian Pertanian ini, Rabu (20/01/22).
Kepala
Dinas Pertanian Temanggung, Joko Budi Nuryanto di hadapan ratusan petani yang
mengikuti panen bersama tersebut juga menyatakan apresiasi atas capaian panen.
"Ini
surprise, hasilnya bagus. Ke depan akan terus kita tingkatkan produktivitasnya
supaya pendapatan petani juga meningkat. Kemitraan dengan offtaker perlu lebih
diperkuat terutama dalam proses transformasi teknologi dan transfer pengetahuan
kepada petani," terang Joko.
Dari
pemantauan langsung di lapangan, pengukuran produktivitas dengan metode ubinan
yang dilakukan oleh Tim Badan Pusat Statistik (BPS) Temanggung di lima sampel
lokasi diperoleh rata-rata hasil panen mencapai 15,7 ton/hektare. Data BPS
tahun lalu mencatat rata-rata hasil panen bawang merah Temanggung 12,5
ton/hektare. Sementara data nasional tercatat rerata hasil sekitar 9,7
ton/hektare.
"Hasil
panen di lokasi Food Estate Bansari ini lebih tinggi dibanding rerata Temanggung,"
kata Nur Rohman, petugas BPS Temanggung saat menyampaikan hasil ubinan.
Komoditas
bawang merah di Temanggung memiliki luas panen perdana sebesar 3,7 ha. Untuk
produksinya, komoditas bawang merah di Temanggung mencapai angka produksi
sebanyak 46,4 ton dengan produktivitas 12,5 ton perhektar. Harga pembelian
komoditas per kg yaitu Rp12.000,00 dengan nilai penjualan Rp557.324.841,00.
Setelah
adanya Food Estate, komoditas bawang merah di Temanggung mengalami kenaikan
produksi sebanyak 58,3 ton dengan tingkat produktivitas sebanyak 15,7 ton. Di
angka harga pembelian yang sama, dengan adanya kenaikan produksi beserta dengan
tingkat produktivitasnya, nilai penjualan komoditas bawang merah di Temanggung
naik dari Rp557.324.841,00 menjadi Rp700.000.000,00. Berdasarkan data tersebut,
komoditas bawang merah di Kawasan Food Estate Temanggung mengalami kenaikan
keuntungan sebesar 25,6%.
Pengembangan
Hortikultura Model Close Loop
Tahun
2022 ini Kementerian Pertanian mengembangkan model pertanian kawasan terpadu
berbasis hortikultura berskala luas di beberapa daerah antara lain Wonosobo,
Temanggung, Bantul, Garut dan Gresik. Komoditas yang dikembangkan seperti
bawang merah, kentang, cabai, bawang putih, aneka sayuran, tanaman obat hingga
buah-buahan. Skema yang dijalankan mengadopsi konsep close loop, di mana petani
difasilitasi kemitraan pasarnya dengan pelaku usaha (investor/offtaker).
Pengelolaannya pun dilakukan dari hulu hingga hilir.
Pada
program Food Estate Temanggung ini, DItjen Hortikultura menggelontorkan
anggaran kegiatan meliputi pendampingan petani, fasilitasi sarana prasarana
pasca panen, pengolahan, green house hingga pengawalan korporasi petani. Selain
itu, dukungan juga datang dari eselon 1 lingkup Kementan, Kementerian/Lembaga
terkait, Pemda, Perbankan hingga investor atau offtaker.