![]() |
Saat menggelar pertemuan dengan Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis, Direktur RSUD Bengkalis dan Kapolres Bengkalis |
HARIAN BERANTAS,
PEKANBARU - Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengunjungi RS
Mandau Kabupaten Bengkalis untuk mengadakan pengecekan penanganan pasien
Covid-19 yang berasal dari cluster perkantoran saat melakukan kunjungan kerja
ke Polres Bengkalis, Selasa (23/11/2021) .
Didampingi Wakapolda
dan Kepala Dinas Kesehatan Riau, Irjen Agung memberikan arahan kepada Satgas
Kabupaten yang terdiri dari tenaga kesehatan dan Polres Bengkalis. Agung ingin
memastikan penanganan pasien terkonfirmasi COVID-19, baik yang tidak bergejala, bergejala ringan, bergejala
sedang, dan bergejala berat.
Agung juga ingin
memastikan tempat isolasi terpadu dan rumah sakit terintegrasi disiapkan untuk
pasien COVID-19. Kemudian memberikan arahan kepada tim kesehatan dan Polres
Bengkalis untuk melakukan 3T secara optimal untuk mencari kontak erat dengan
pasien.
Saat menggelar
pertemuan dengan Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis, Direktur RSUD Bengkalis dan
Kapolres Bengkalis, Agung meminta penjelasan terkait klaster salah satu
perkantoran yang menyebabkan 37 orang dinyatakan positif Covid-19.
Sementara itu, Kapolres
Bengkalis, AKBP Hendra Gunawan mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan
Dinas Kesehatan Bengkalis dan RSUD untuk melakukan eksekusi terhadap pasien
yang dinyatakan positif Covid-19. Namun tracing tetap berjalan (belum dilakukan
secara menyeluruh).
Mendengar penjelasan
tersebut, Agung langsung meminta Diskes Bengkalis untuk melakukan eksekusi
terhadap para pasien, baik yang akan dirawat di RS Bengkalis maupun yang akan
dibawa ke Pekanbaru untuk dirawat di Pusat Isolasi Terpadu (Isoter) Asrama Haji
Provinsi Riau.
“Apakah tiga puluh
orang ini dirawat di sini (RSUD Bengkalis) atau dibawa ke Asrama Haji Isoter?
Coba klasifikasikan dulu. Pasien yang masih di kos, atau di rumah, agar segera
dievakuasi," pinta Kapolres.
Agung menyarankan agar
stakeholders terkait segera membentuk tim untuk mengevakuasi pasien dengan
melibatkan setidaknya 15 anggota tim medis dan 30 orang dari kepolisian. Tim
diminta menjemput seluruh pasien terkonfirmasi positif dari klaster perkantoran
tersebut.
“Saya minta langsung
dieksekusi. Kemudian lakukan tracing. Karena kan mereka sebelumnya pasti ada
keluar kos atau rumah. Tempat yang mereka kunjungi, lakukan tracing dan lakukan
tes PCR,” tegasnya.
Dari informasi yang
diperoleh sebelumnya, karyawan dari cluster salah satu kantor tersebut
menggelar family gathering di salah satu villa di Kota Pekanbaru. Khusus untuk
informasi tersebut, Orang nomor satu di jajaran Polda Riau ini juga langsung
memerintahkan Kapolres kota Pekanbaru untuk menutup sementara tempat dan
melakukan tracing terhadap para pekerja tersebut.
“Kepada para pekerja
yang ada disana agar segera dilakukan juga PCR dan tracing kontak erat,”
pungkasnya.
(red)