![]() |
Kondisi Kali Rasmi di Desa Wangunharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (9/11/2021). (Foto: Rizal FS/Biro Adpim Jabar) |
HARIAN BERANTAS, KOTA
BANDUNG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan
Kabupaten Bekasi sedang menunggu hasil laboratorium terkait pemeriksaan
kandungan dan baku mutu air Kali Rasmi di Desa Wangunharja, Kecamatan Cikarang
Utara, Kabupaten Bekasi.
Kepala
Bidang Penataan Hukum Lingkungan DLH Jabar A. Budhiyanto menuturkan, hasil
laboratorium tersebut akan menjadi dasar guna mengidentifikasi lebih lanjut
pencemaran Kali Rasmi.
"Sekarang
sedang menunggu hasil laboratorium. Sedangkan Kali Rasmi sendiri, berdasarkan
informasi dari Pemda Kabupaten Bekasi merupakan saluran irigasi. Kami juga
terus berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Bekasi melalui DLH Kabupaten
Bekasi," ucap Budhiyanto, Jumat (12/11/2021).
Budhiyanto
menjelaskan, sampel air Kali Rasmi sesuai informasi dari DLH Kabupaten Bekasi
diambil dari tiga titik, yaitu hulu (titik intrusi awal aliran Kali Cilemah
Abang yang mengalir ke saluran irigasi Kali Rasmi), tengah (antara hulu-pintu
air), dan setelah pintu air.
Menurut
Budhiyanto, pengambilan ketiga sampel itu dilakukan untuk mengidentifikasi
kandungan air sekaligus titik start pencemaran Kali Rasmi. Ia menuturkan, hasil
laboratorium menjadi penting mengingat untuk membuktikan pencemaran air harus
memiliki bukti ilmiah.
"Bentukan
yang masuk ke Kali Rasmi itu busa. Orang awam melihat seperti busa deterjen.
Bisa saja karena limbah dari industri atau limbah domestik. Tapi untuk
menentukan hal tersebut harus menunggu terlebih dahulu hasil menunggu hasil
laboratorium," ucapnya.
Selain
itu, kata Budhiyanto, DLH Jabar sudah mengukur kadar oksigen air Kali Rasmi.
"Kemarin Laboratorium Lingkungan Hidup DLH Jabar sudah mengambil sampling dari sebelum dan sesudah jembatan. Kemarin kadar oksigen di dalam air sudah diukur. Sebelum jembatan itu kadar oksigen 1,61 mg/l. Sedangkan setelah jembatan 0,81 mg/l," ucapnya.
Sebelumnya,
Kali Rasmi ramai diperbincangkan karena fenomena busa mirip awan. Gubernur
Jabar Ridwan Kamil pun langsung meninjau Kali Rasmi pada Selasa (9/11/2021).
Dalam peninjauan Gubernur minta warga khususnya anak – anak muda dilibatkan
dalam tim patroli sungai untuk memantau pencemaran di Kali Rasmi.
"Kemarin Laboratorium Lingkungan Hidup DLH Jabar sudah mengambil sampling dari sebelum dan sesudah jembatan. Kemarin kadar oksigen di dalam air sudah diukur. Sebelum jembatan itu kadar oksigen 1,61 mg/l. Sedangkan setelah jembatan 0,81 mg/l," ucapnya.
(RP)