HARIANBERANTAS, TEGAL - Dimasa pandemi covid 19 seluruh sekolah diharuskan melaksanakan pendidikan daring atau pendidikan jarak jauh. Sedangkan Program Pendidikan Tatap Muka (TPM) masih belum diperbolehkan dari Kemendikbud maupun sekolah dibawa naungan Kementerian Agama.
MTS Negeri Kota Tegal, saat disambangi media Harian Berantas, terlihat seluruh Guru tetap berangkat ke sekolah. Namun pembelajaran tatap muka belum berani dilaksanakan.
Drs H Saefudin, Kepala MTs Negeri Kota Tegal, yang berasal dari Kabupaten Brebes, tetap semangat berada di sekolah, walaupun ruang kelas terlihat sepi karena belum ada siswa diperbolehkan berangkat.
Saat ditanya sistem pembelajaran daring setiap guru wajib untuk memonitoring absensi setiap siswanya walaupun lewat online atau daring.
Dikatakannya, semenjak pandemik Covid 19, guru guru langsung dipersiapkan untuk pembelajaran daring.
"Sudah setahun lamanya pendidikan daring dilaksanakan, Kami rindu dengan siswa."ungkapnya.
Walaupun pendidikan PTM belum berjalan, namun Drs H Saefudin, berfikir keras untuk perbaikan perbaikan sistem belajar mengajar dan penataan lingkungan sekolah.
Pria paruh baya berambut putih asal Desa Bangbayang Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, terus memperhatikan infrastruktur sekolah dan memasang tempat cuci tangan disetiap ruang kelas.
Hal ini menurutnya, dipersiapkan untuk pendidikan tatap muka jika nantinya diperbolehkan.
Dari jumlah 840 siswa, semua bisa mengikuti pelajaran daring yang diberikan oleh guru masing masing Mapel.
"Jika ada siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring maka solusinya, orang tua wali murid yang mengambil soal ke sekolah."terang Saefudin.
Imbuhnya, sedangkan kegiatan ekstrakulikuler yang bisa dilaksanakan hafalan AL Qur'an malalui daring. (Ag)