![]() |
HARIAN BERANTAS, BENGKALIS- Kedatangan Bupati Bengkalis Kasmarni S.Sos.MP, beserta rombongan disambut gemuruh tabuhan group kompang dan pencak silat yang dipersembahkan oleh warga Tanjung Leban sebelum masuk rumah runding Restorsi Gambut (3 RGM) Laksamana Raja di Laut Desa Tanjung Leban Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis (Riau), Sabtu (27/03/2021).
Dalam acara tersebut turut terlihat hadir Komisi IV DPRD RI Luluk Nur Hamidah, Kepala Dinas DLHK Provinsi Riau, Sekda Bengkalis H. Bustami HY, Asisten II Bengkalis, Ketua DPH LAM R Bengkalis H. Sofyan Said, dan dihadiri juga sejumlah profesor baik secara virtual maupun offline, dan sejumlah Kepala Desa se Kecamatan Bandar Laksamana dan Perangkat Daerah di lingkup Kabupaten Bengkalis.
Kegiatan itu juga tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah pusat dan daerah demi menjaga dan meminimalisir penyebaran virus corona yang dikenal dengan sebutan Covid-19 yang menakutkan dunia saat ini.
Perlu diketahui, berdirinya rumah runding ini merupakan pemikiran dari Tim Badan Restorasi Gambut dan Magrove (BRGM) serta bekerjasama dengan pihak Pemerintah Kecamatan Bandar Laksamana dan tokoh masyarakat.
Rumah runding ini rencananya akan digunakan sebagai wahana atau tempat berunding para pemerhati lingkungan dan riset belajar restorasi gambut dan manggrove oleh berbagai pihak.
Selain itu, RGM ini juga akan dijadikan sebagai Laboratorium Riset Retorasi Gambut (LRRG) berskala nasional.
Bupati Bengkalis Kasmarni menyambut baik dengan memberikan apreasiasi atas berdirinya pondok/rumah runding retorasi gambut dan mangrove. Kasmarni juga menilai hal ini adalah gagasan yang sangat positif demi keberlangsungan terjaganya lingkungan hidup dengan baik.
"Selain dijadikan sebagai tempat riset atau penelitian, rumah runding ini juga nantinya pasti akan melahirkan pemikiran yang baik serta kepedulian terhadap lingkungan hidup yang bersih dan sehat," ujarnya.
Hal-hal seperti ini, menurutnya, perlu dijadikan bahan percontohan bagi daerah yang lain, untuk selalu berinovasi, kreatif serta peduli dengan alam sekitar.
"Jika rumah Rumah Runding Retorasi Gambut sudah dinobatkan berskala nasional, kami yakin ini akan mengharum nama Kabupaten Bengkalis, karena tentu akan mengundang para peneliti-peneliti di daerah lain akan datang ke daerah kita, jadi tentu akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian di daerah kita," lagi-lagi ia memberikan semangat.
Selain itu ia juga berpesan dan berharap setelah dilaunching ini, kepada pemerintah Kecamatan Bandar Laksamana untuk mengelola tempat tersebut dengan baik, utamakan kerjasama serta selalu jaga kekompakan, karena dengan landasan kekompakan akan mudah mencapai segala harapan dan tujuan.
"Kami juga berharap dengan adanya restorasi gambut, seluruh masalah lahan gambut teratasi. Kabupaten Bengkalis ke depannya memiliki potensi luar biasa yang dapat menguntungkan masyarakat dari segi ekonomis, meskipun selama ini pemanfaatan tanah gambut sudah mulai berkembang melalui krearifan lokal yang dimiliki masyarakat," ujarnya.
Kepada pihak Tim BRGM, Kasmarni juga mengungkapkan terima kasih atas kepedulian terhadap daerah ini, dan berharap, dengan adanya rumah runding restorasi gambut dan magrove ini setidaknya dapat mengurangi terjadinya karhutla dan abrasi pantai di daerah Kabupaten Bengkalis ini.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga telah melakukan berbagai upaya untuk atasi permasalahan tersebut.
Pada waktu yang sama anggota DPR RI Komisi IV Luluk Nur Hamidah mengatakan, semoga dilaunching 3RGM ini bisa meretorasikan kembali gambut di Riau.
"Tentunya ini tidak terlepas dari peran dukungan masyarakat, karena masyarakatlah pahlawannya dalam menjaga lingkungan," ucapnya.
Sementara itu, Deputi BRGM Haris Gunawan mengajak semua pihak dan masyarakat untuk bersama-sama mempelajari tentang alam dimulai dari sekarang. Sehingga kondisi gambut dan magrove tetap berlangsung Alami.
(M.Nasution)