![]() |
Bantuan benih yang diduga "FIKTIF" tersebut untuk desa rantau mapesai kecamatan rengat dan kelurahan pematang reba kecamatan rengat barat Kabupaten Indragiri Hulu.
Tak tanggung-tanggung nilai paket pekerjaan FIKTIF tersebut masing-masing sebesar Rp. 180.000.00 untuk pengadaan bantuan sarana produksi bawang merah yang dikerjakan oleh CV. Cahaya bintang karimun yang berkedudukan di jalan A.Yani Rt/002 Rw/001 kelurahan sungai lakam timur kecamatan karimun kepulauan riau (kepri) juga untuk pengadaan bantuan sarana produksi cabai besar yang dikerjakan oleh CV. Anugrah indragiri yang beralamat dijalan aski aris Rt/005 Rw/002 sekip hulu rengat dengan nilai anggaran Rp. 240.000.00.
"Hal ini sesuai data yang diperoleh tim Investigasi di lapangan serta keterangan ketua kelompok tani (KKT) berkah bersaudara yang ditujuk oleh dinas peternakan dan perikanan. "Saya tidak terima atas nama kelompok tani kami diperjual belikan untuk kepentingan sendiri sendiri/kelompok)", kata MR dengan nada tinggi.
Selama lima tahun ini lanjutnya, kelompok tani (KT) yang kami kelola tidak ada menerima bantuan dalam bentuk apapun dari terkait khususnya dinas pertanian, baik itu dari APBD maupun APBN jelasnya.
MR menambahkan bahwa jika pihaknya memang pernah mengajukan proposal ke dinas pertanian, namun tidak ada dijawab.
"Kami pernah mengajukan profosal ke distankan berupa bibit timun, pare dan juga terong namun ditolak. dan hari ini saya sangat terkejut mendengar bahwasanya ada bantuan berupa bibit cabai besar dan bawang namun tidak ada jawaban dari dinas terkait tersebut" Katanya dengan nada kesal sabtu (20/02/21).
Jika bantuan itu ada katanya "siapa yang tanda tangan.? tanya balik MR. Saya selaku ketua tidak ada menerima. Jika KT kami hanya diatasnamakan, tolong kita sama - sama mengawal permasalahan ini pinta MR.
Guna pemberitaan yang berimbang, wartawan www.harianberantas.co.id melakukan konfirmasi dengan mendatangi kantor kedua perusahaan yang ditunjuk oleh dinas, akan tetapi setelah dicari jejak dan tempat kantor kedua CV tersebut namun tidak berhasil ditemukan karena tidak ada dijumpai dialamat yang tertera dalam kontrak.
Secara terpisah Kepala dinas peternakan dan perikanan (distankan) kabupaten inhu Paino S.P ketika dikonfirmasi wartawan media ini melalui selulernya enggan menjawab.
"Saya masih sibuk, dan saat ini saya masih di Pekanbaru" singkatnya menjawab melalui pesan WhatsAap pribadinya.
"Saya masih sibuk, dan saat ini saya masih di Pekanbaru" singkatnya menjawab melalui pesan WhatsAap pribadinya.
Diminta aparat hukum segera menangkap para terduga pelaku perampok uang negara dengan mengatasnamakan rakyat miskin hanya demi meraup keuntungan pribadi ata kelompok (Korporasi) yakni Pejabat pengguna anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Kontraktor dan Konsultan Pengawas serta pihak-pihak lainnya yang dianggap turut menikmati hak masyarakat tersebut.
(Tim/Red)