HARIANBERANTAS, JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Seorang wali kota di Jawa Barat dikabarkan ditangkap. Berdasarkan sumber informasi yang diterima media, penangkapan dilakukan sekira pukul 10.30 WIB, Jumat (27/11/2020). Kepala daerah yang ditangkap itu adalah Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna.
"Benar," kata Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, saat dikonfirmasi.
Dia diduga terlibat dalam transaksi suap. Belum diketahui detail penangkapan itu terkait kasus apa.
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang terjerat operasi tangkap tangan.
Dikutip dari situs cimahikota.go.id, Ajay lahir di Bandung 18 Desember 1966. Sebelum menjabat orang nomor satu di Pemkot Cimahi, Ajay diketahui pernah menjadi Ketua HIPMI Jabar.
Selain itu, sederet kiprah organisasinya yakni Ketua Bidang Konstruksi dan Perumahan Umum, KADIN Jawa Barat, Bendahara Umum FKPPI, dan Wakil Ketua KOSOGORO Bandung, dan Pengurus KNPI. Sepak terjang Ajay di politik yaitu menjabat Ketua DPC PDIP Kota Cimahi.
Ajay bersama wakilnya, Ngatiyana, dilantik di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Minggu 22 Oktober 2017. Ajay dan Ngatiyana menjalankan roda Pemkot Cimahi untuk periode 2017-2022.
OTT ini berselang beberapa hari pekan ini setelah KPK menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Edhy telah ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan suap ekspor benur. Sementara Iis Rosita Dewi isteri Menteri KKP (Edhy Prabowo) yang ikut ditangkap, tak jadi tersangka** (red)