HARIANBERANTAS, BENGKALIS- Mahasiswa Kabupaten Bengkalis kecewa dengan massa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kabupaten Bengkalis Bersatu (AMMKBB) saat menggelar aksi Demo didepan kantor Gubernur Riau yang berada sekitar Jalan Sudirman Kota Pekanbaru, Senin (07/09/2020).
Dalam aksi tersebut, massa menuntut sikap dari Gubernur Riau Syamsuar dalam menunjuk Plt Bupati Kabupaten Bengkalis. Febri atas nama Mahasiswa menilai ini sah-sah saja karna posisi PLH Bengkalis yang di jalankan oleh Sekretaris Daerah dalam sebuah kebijakan sangat terbatas ini perlu dilakukan proses untuk percepatan penunjukan PLT Bupati Bengkalis demi berjalan dengan baiknya roda pemerintahan di negeri Junjungan yang kita cintai ini, "ujar Febri Kurniadi.
Menyikapi aksi damai (Demo) yang dinilai tidak berwibawa itu, Koordinator ISU BEM se-Riau 2019 yang juga Mahasiswa Bengkalis, Febri Kurniadi mengaku sangat kecewa dan mengutuk dengan adanya tindakkan aksi damai yang mengaku dari Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kabupaten Bengkalis (AMMKBB) itu. Karna dalam aksi tersebut tidak benar dari Mahasiswa dan Masyarakat Kabupaten Bengkalis. Febri menduga Roby dan kawan-kawannya yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Bengkalis adalah suatu aksi pergerakan yang sengaja diboncengi demi kepentingan politik.
Salah satu Oknum Mahasiswa yang menjadi koordinator lapangan (Koorlap) AMMKBB, Robby Kurniawan itu adalah bukan Mahasiswa asli orang Kabupaten Bengkalis. Jadi, Saya mengecam dengan tegas kepada oknum agar tidak ada melakukan penggiringan opini yang tidak benar terhadap Gubernur Riau yang sekaligus Ketua Umum DPD l Partai Golkar. Yang mana mereka tuding untuk memenangkan suatu pasangan paslon karna PLT Bupati Bengkalis harus segera. ini hal yang sewajarnya harus dilakukan, tutupnya dilansir kupaskabar.com.
Menyikapi hal ini, aktivisi penggiat anti korupsi dari elemen Komunitas Pemberantas Korupsi tingkat Dewan Pimpinan Pusat di Pekanbaru-Riau, B Anas mendesak pihak berwenang dalam hal ini Kepolisian Daerah Riau untuk segera menyelidiki kebenaran identitas para pelaku aksi unjuk rasa didepan kantor Gubernur Riau, Senin (07/09/2020) tersebut.
“Jika para pelaku aksi damai yang terjadi didepan Kantor Gubernur Riau, Senin (07/09) itu tidak benar dan bukan mahasiswa asal Kabupaten Bengkalis dan masyarakat Bengkalis, perlu kebenarannya diusut oleh pihak berwenang dalam hal ini Polda Riau. Karena sikap mereka dimata public dan masyarakat sudah meresahkan bahkan merusak nama baik mahasiswa dan mahasiswi. Pelakunya harus ditangkap dan ditahan supaya ada efek jera” tegas penggiat anti korupsi itu.
Selain itu kata elemen Komunitas Pemberantas Korupsi di Riau itu, “Dalam kurun tahun 2018 lalu, pernah juga ada yang mengatasnamakan Mahasiswa dari SOERA saat melakukan aksi mereka di depan Kantor Pengadilan Negeri Pekanbaru saat agenda sidang dugaan kriminalisasi terhadap Pers berlangsung. Bahkan para oknum mahasiswa yang mengatasnamakan SOERA itu tidak segan-segan menyurakan jika Bupati Bengkalis Amril Mukminin saat itu bersih dari korupsi. Alhasilnya, beberapa bulan kemudian setelah aksi mereka usai, Bupati Amril Mukminin jadi tersangka oleh lembaga antirasuah atau KPK karena tersandung kasus gratifikasi atau korupsi juga, terang B Anas.*(Rls/Red)