HARIANBERANTAS, INHU- Sekitar 260 pegawai negeri sipil (PNS) yang bergerak dibidang tenaga medis yang bertugas di rumah sakit umum (RSUD) Indrasari Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (INHU), Riau menggelar aksi solidaritas jumat (11/09/20). Hal Itu dilakukan untuk memperjuangkan insentif jasa dari BPJS.
Para tenaga medis yang tergabung dari ASN dan honorer melakukan aksi damai dikarenakan belum menerima jasa BPJS dimana terhitung dari bulan Januari sampai bulan September 2020. Sebagaimana dibeberkan oleh salah satu tenaga medis yang ikut pada aksi tersebut.
Selain daripada tuntutan jasa BPJS, para aksi juga meminta kepada direktur rumah sakit untuk penghitungan insentif mereka dikembalikan seperti semula secara manual.
"Kami minta kepada direktur RSUD agar sistim penghitungan jasa BPJS itu dikembalikan secara manual. Karena aplikasi berbasis online yang dipakai sekarang jauh menurun mencapai 60 persen," ujar salah seorang tenaga medis yang enggan disebut namanya yang bertugas di ruangan operasi.
Ia menambahkan, dulunya untuk perorang saja, insentif dari jasa BPJS itu diterima mencapai Rp 1600.000 per bulan. Namun, dengan adanya sistim terbaru sekarang tunjangan itu berkurang.
Direktur RSUD Indrasari Rengat Sri Darmayanti saat di konfirmasi menuturkan, terjadinya telat bayar insentif jasa BPJS untuk tenaga medis yang terjadi saat ini dikarenakan karna menutupi pembayaran insentif pada tahun 2019.
Dia juga mengakui bahwa tunjangan yang didapat tenaga medis dari klaim BPJS jauh menurun dari sebelumnya.
"Ya, yang biasanya pihak medis mendapat tunjangan besar, dengan sistim ini menjadi menurun. Mungkin ini lah salah satu alasan keberatan pihak medis sehingga terjadi aksi solidaritas" Paparnya.
Selama kurang lebih satu jam bersuara di halaman parkir melakukan aksi solidaritas untuk memperjuangkan hak-hak mereka, pihak perwakilan RSUD mempersilahkan agar tiap-tiap perwakilan masuk kedalam untuk menyampaikan keluh kesahnya.
Namun Hasil daripada rapat terbatas itu belum capai titik terang. hingga Bupati Indragiri Hulu Yopi Arianto SE tiba di RSUD Indrasari Rengat. bupati menyarankan kepada para tenaga medis yang berjemur di halaman menunggu hasil dari perwakilannya untuk membubarkan diri.
"Saya tegaskan kepada kalian agar membubarkan diri dari aksi solidaritas ini. Perwakilan kan sudah dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Jadi percayakan kepada mereka," tegasnya.
"Kalau tak ada yang mau membubarkan diri. Saya akan mengambil sikap sangsi dan saya pastikan itu," ucap Yopi Dengan nada tegas.
Kepada seluruh tenaga medis ASN maupun honorer kalau tak mau diomongin untuk bubar akan saya berhentikan kalian semua tandas Yopi. (S.Barat)
Pembaca setia, beri masukan atas artikel ini dapat menghubungi Contak Pengaduan berikut ini :
Telpon/SMS/WatsApp ke 0813 71662235 dan / atau Suret E-mail: harianberantas@gmail.com dan/atau melalui kolom komentar di bawah ini.