![]() |
HARIAN BERANTAS, BENGKALIS - Dimasa bencana nasional Coronavirus Disease That Was Discovered In 2019 (Covid-19) yang sangat menakut seluruh manusia di Dunia ternyata tidak mempengaruh para "Investor yang berivestasi" di Kabupaten Bengkalis. Hal ini diketahui berdasarkan data dan laporan pemerintah Provinsi Riau beberapa waktu lalu.
Dalam laporan, Realisasi Investasi Triwulan (Maret-Juni) Tahun 2020 yang masuk di Provinsi Riau mencapai Rp 10,3 Triliun. Dengan demikian, realisasi investasi Provinsi Riau tertinggi se-Sumatera berada diperingkat ke V (lima) terbaik tingkat nasional. Capaian diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau di masa Pandemi Covid-19 saat ini.
"Alhamdulillah, target investasi Riau untuk triwulan II 2020 urutan lima nasional. Tercapai Rp 10,3 triliun," kata Gubernur Riau Syamsuar
Syamsuar menjelaskan, realisasi investasi terbaik pertama adalah Provinsi DKI Jakarta, disusul Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Banten dan urutan ke-V (lima) Provinsi Riau.
"Artinya realisasi investasi kita triwulan II masih di tinggi nasional dibandingkan Daerah Provinsi lainya. Kalau di Sumatera kita nomor satu realisasi investasinya. Maka kedepan diharapkan peningkatan pertumbuhan ekonomi di lancang kuning yang masih surplus ini" Jelasnya.
Investasi yang menurun seiring dengan respon sejumlah negara yang memilih membatasi kegiatan untuk meredam sebaran Covid-19 ini.
![]() |
Disamping itu, pelaku usaha juga dalam posisi wait and see. Jika pandemi Covid-19 ini terus berlanjut beberapa bulan ke depan dikhawatirkan investasi ke Riau anjlok selama tahun 2020 ini.
Sebagai perbandingan, realisasi investasi pada Januari-Desember 2019, Riau berada di peringkat pertama dari 10 provinsi di Sumatera dengan nilai sebesar Rp41, 80 Triliun. Dari jumlah tersebut Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang masuk ke Riau senilai Rp26,29 Triliun. Sementara, untuk Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp15,5 triliun.
![]() |
Sesuai Laporan Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang disampaikan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Riau Periode Triwulan II (Mai s.d. Juni) Tahun 2020, realisasi investasi di Kabupaten Bengkalis mencapai Rp. 2,072 Triliun. Angka tersebut peringkat ketiga di Provinsi Riau.
Realisasi investasi sebesar Rp. 2.072 Triliun itu terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar sebesar 1.2 persen atau Rp. 23,552 Miliar dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 98.8 persen atau Rp. 2.048 Triliun.
“Jika dibandingkan dengan periode tahun lalu, pencapaian triwulan pertama tahun ini lebih dari 300 persen. Nilai tiga bulan tahun ini setengah dengan realisasi tahun 2019 dengan capaian Rp. 5,937 Triliun,” jelas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Basuki Rahmad,A,P M.Si kepada awak Media, Selasa (28/07).
Basuki menjelaskan periode Januari – Maret 2020 Kabupaten Bengkalis menyumbang 21 persen realisasi investasi pada periode yang sama. Provinsi Riau meraup investasi sebesar Rp. 12,750 triliun yang terdiri dari PMDN sebesar Rp. 7,746 Triliun dan PMA sebesar Rp. 5,003 Triliun.
Rincian realisasi investasi kabupaten kota se Riau masing-masing Kabupaten Pelalawan Rp. 2.200 Triliun, Kota Dumai sebesar Rp. 2.153 Triliun, Bengkalis Rp. 2.072 Triliun, Pekanbaru Rp. 1.248 Triliun, Kampar Rp. 1.234 Triliun, Siak 349 Milyar, Rokan Hilir Rp. 230 Milyar, Kuantan Singingi Rp. 206 Milyar. Indragiri Hulu Rp. 206 Milyar, Indragiri Hilir Rp 70 Miliar serta Rokan hulu dan Kep Meranti masing-masing Rp. 27 Miliar dan Rp. 8.5 Milyar.
“Investasi terbesar ada pada sektor industri turunan produk kelapa sawit. Ini merupakan bentuk kelanjutan joint venture atas pengembangan produk-produk baru kelapa sawit,” terang
Basuki mencontohkan industri-industri kelapa sawit yang selama ini masih berupa CPO. Belakangan sudah mulai dikembangkan menjadi minyak goreng, bahan kosmetik, bahan pangan dan bahan bakar.
![]() |
Basuki menambahkan, meningkatnya Investasi di Kabupaten Bengkalis membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bengkalis termasuk daerah investasi terbaik meskipun APBD termasuk terbesar di Riau tetap memberikan kinerja positif dalam mendatangkan investasi.
Pemkab Bengkalis fokus dalam mendongkrak realisasi investasi dengan memperkuat kelembagaan penanaman modal yang terintegrasi, promosi investasi daerah yang efektif dan efisien, pembangunan infrastruktur fisik, penyelenggaraan pelayanan perizinan yang cepat, mudah, aman, nyaman dan memastikan keamanan kegiatan usaha bersama instansi terkait.
“Pelayanan dan kemudahan adalah prioritas utama. Meski empat tahun terakhir promosi dikurangi, namun promosi tetap kita maksimalkan. Melalui pelayanan online sehingga semakin memudahkan para investor berinvestasi ke kota junjungan,” katanya.
Sebelumnya realisasi nilai investasi triwulan I tahun 2020 Provinsi Riau juga berada diperingkat satu di Sumatera, dan peringkat lima nasional.
Hal ini karena nilai investasi yang masuk ke Provinsi Riau mencapai Rp12,7 triliun, atau mengalami peningkatan 32,43 persen dibanding periode sama tahun 2019 hanya Rp9,63 triliun.
"Nilai investasi yang masuk ke Riau triwulan I 2020 mengalami kenaikan dibanding triwulan I tahun 2019," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Riau.
Dengan capaian itu, Basuki Rakhmad,A.P M.Si.menyebut kan untuk wilayah Sumatera realisasi investasi triwulan I 2020 Provinsi Riau berada diperingkat satu. Sedangkan secara nasional Riau berada diperingkat lima. Sedangkan peringkat satu Jawa Timur dengan nilai investasi Rp31,3 triliun.
"Realisasi PMDN kita kalau di Sumatera urutan pertama, dan PMA urutan keempat. Tapi secara keseluruhan Riau masih peringkat satu di Sumatera," terangnya.
![]() |
Lebih lanjut Mantan Camat Mandau ini menjelaskan, kenaikan nilai investasi Rp12,75 triliun itu terdiri Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp7,75 triliun dengan total 827 proyek. Kemudian Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp5 triliun dengan total 240 proyek.
"Kalau realisasi triwulan I 2019 untuk PMDN hanya Rp8,22 triliun, dan PMA sebesar Rp1,41 triliun. Artinya ada peningkatan realisasi investasi sebesar 32,43 persen," terangnya.
Soal realisasi investasi triwulan II 2020, Basuki menyatakan hasilnya pihaknya memprediksi terjadi penurunan."Kemungkinan realisasi investasi triwulan II cenderung turun, karena pandemi Covid-19," ungkapnya
Tentang realisasi Investasi Provinsi Riau triwulan I 2020, data di DPM-PTSP Provinsi Riau bahwa realisasi investasi provinsi Riau tertinggi di Sumatera dengan total investasi Rp. 12,750 Triliun.
Provinsi Kepulauan Riau berada di urutan kedua dengan nilai Investasi sebesar Rp. 10,472 Trilun. Kemudian berturut-turut Lampung Rp. 9,670 Triliun, Sumatera Utara Rp. 9,184 Triliun dan Sumatera Selatan Rp. 5,615 Triliun.
Secara nasional, Provinsi Riau berada di urutan kelima. Di urutan pertama Jawa Timur dengan total investasi Rp. 31,360 triliun, Jawa Barat Rp. 29,887 Triliun, DKI Jakarta Rp. 20,130 Triliun dan Jawa Tengah Rp.19,252 Triliun.
18.063 Serapan Tenaga Kerja Indonesia Kwartal kedua 2020
Kurun waktu satu tahun, 2019 lalu, Provinsi Riau berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 61.455 orang. Penyerapan tenaga kerja tersebut tidak terlepas dari investasi yang masuk ke Riau pada 2019 sejumlah Rp41,80 triliun.
Riles dari Kepala Dinas Penanaman Modal Provinsi Riau (DPMPTSP) Provinsi Riau, Eva Revita mengatakan, untuk data realisasi investasi untuk periode triwulan IV (Oktober-Desember) 2019 mencapai Rp9,13 triliun, jumlah ini meningkat sebesar 43,34 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 Rp6,37 triliun.
"Capaian investasi periode triwulan IV itu berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 26.265 orang sehingga secara total tahun 2019 menyerap 61.455 orang," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, selama triwulan II tahun 2020 realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 7,17 triliun dan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 2.85 triliun. Selama periode Triwulan IITahun 2020 realisasi investasi di Provinsi Riau sebesar Rp 10.3 triliun.
Menyerap tenaga kerja Indonesia (TKI) 18.063 orang dan tenaga kerja asing (TKA) hanya 22 orang dan Kabupaten Bengkalis menyerap 515 TKI dan TKA nihil. (ADV)