HARIANBERANTAS, PEKANBARU- Beredar informasi bahwa ratusan ton besi ulir sebagai bahan material pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai diduga disembunyikan di salah satu areal perkebunan kelapa sawit milik masyarakat yang cukup jauh dari lokasi kegiatan pembangunan jalan Tol kebanggan Presiden Republik Indonesia.
Awak media mencoba menelusuri informasi tersebut beberapa waktu lalu dan alhasil ditemukan tumpukan besi yang tertutup dengan terpal biru dan tembok/Seng di areal lahan perkebunan sawit milik masyarakat seluas sekitar satu hektar are (HA). Besi ulir dari berbagai ukuran itu diduga bersumber dari bahan material pembangunan jalan Tol Pekanbaru-Dumai.
Menurut keterangan warga setempat mengatakan, yang membuat seng dan tenda biru sebagai penutup tumpukan besi tersebut adalah oknum pegawai / pekerja PT. HKI yang berada di seksi 2 (dua) areal Kotagaro berisinial RJ dan AW.
Aneh bin ajaib seharusnya besi berbagai ukuran tersebut seharusnya ditumpuk di lokasi pembangunan jalan Tol, malah di tumpuk di areal perkebunan masyarakat. Kuat dugaan besi-besi ini akan di jual kembali oleh oknum tertentu untuk meraup keuntungan yang lebih besar.
Tumpukan ratusan ton besi ulir merk CBS ini dinilai sengaja disembunyikan oleh oknum pegawai PT.HKI. Dalam pelaksaan pembangunan jalan Tol selama ini kuat dugaan adanya pengurangan volume bahan material sehingga mengakibatkan kualitas jalan Tol ini kedepan tak akan tahan lama karena tidak sesuai RAB dan kontrak kerja/spek. Apabila hal ini benar-benar terjadi, maka neraga mengalami kerugian ratusan milyar rupiah.
Pejabat PT HKI, Heru yang berhasil ditemui awak media, beberapa waktu lalu menyatakan tidak mengetahui dan tak paham soal masalah besi ulir dan ketidak beresnya pelaksanaan pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai dilapangan.
“Maaf ya saya tidak paham dan tidak mengetahui masalah itu, namun akan saya sampaikan ke pimpinan di pusat. Mohon beri saya waktu satu (1) minggu untuk menjawab konfirmasi Bapak, Ibu.” Kata Heru.
Sampai berita ini diturunkan belum ada jawaban yang pasti dari pihak PT.HKI. ***