HARIANBRANTAS, NIAS UTARA- Ada
aja cara oknum tertentu memanfaat situasi saat bencana tiba untuk meraup
keuntungan yang lebih besar.
Hal itu terbukti pada proses
pencairan dana bantuan langsung (BLT) / rastra atau beras miskin (raskin) pada bulan
april 2020 lalu dan uang tunai yang masuk secara otomatis dalam rekening penerima
BNPT (Korban,red) yang seharusnya diterima seutuhnya, namun tercenderai oleh ulah oknum tertentu yang diduga memangkas bantuan tersebut.
Menurut keterangan korban
berinisial M Gea kepada awak media ini mengatakan, dirinya merasa tertipu
setelah pulang dari Link BRI milik F Lase saat mencairka uang bantuan dari pemerintah yang masuk ke rekening pribadinya, Jumat (01/05/2020). Namun tidak sutuhnya diterima korban pada hal hampir 1 (satu) bulan telah di transfer oleh pemerintah ke rekeningnya.
Kemudian korban kembali kerumah
dan menghubungi pemerintah melalui pendamping PKH dan kepala Desa, namun pihak pendamping
PKH dan Kepala Desa menegaskan telah mentransfer bantuan tersebut ke rekening korban.
Kemudian pihak pendamping PKH dan kepala Desa mengarahkan korban untuk melakukan print Out rekening koran banknya untuk memastikan kemana uang yang telah di transfer pemerintah tersebut.
Setelah korban menerima
penjelasan dari pendamping PKH dan Kepala Desa, barulah menyadari dengan penuh kecurigaan jika dirinya
telah tertipu oleh oknum tertentu. Namun penipunya belum diketahui apakah darpenipu itu
Namun, berhubung korban sangat
sibuk dengan kegiatannya sehingga rekening Koran bank miliknya belum sempat di
print out-kan.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui siapa pelaku penipuan yang
memanfaat situasi korban. (V. Lahagu)