Harian Berantas

Berani, Tegas dan Akuntabilitas

  • Jelajahi

    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    terkini

    DPRD Jabar : UKM Perlu Stimulus Agar Bisa Bertahan dari Pandemi Covid-19

    Harian Berantas
    14/05/2020, 09:24 WIB Last Updated 2021-08-03T12:22:40Z
    HARIAN BERANTAS, BANDUNG – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, H.A Sopyan, mengatakan, kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bisa berakibat kepada semakin menurunnya daya produksi Usaha Kecil Mikro (UKM) di Jawa Barat.
    "Terutama UKM yang menanggung iuran BPJS Kesehatan para pekerjanya, yang selama ini pekerjanya bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) atau BPJS yang dibayarkan oleh Pemerintah. Jelas akan terdampak dengan kenaikan BPJS ini," kata H.A Sopyan se usai pertemuan para anggota Komisi II DPRD Jawa Barat di Gedung DPRD, Bandung, Rabu (13/5/2020).
    Menurut Sopyan upaya mempertahankan daya beli masyarakat Jawa Barat melalui pemberian bantuan sosial (Bansos), perlu disertai juga kebijakan yang memberikan stimulus kepada pelaku Usaha Kecil Mikro (UKM), khususnya para pelaku usaha harian.
    "Supaya mereka mampu mempertahankan usahanya, daya produksinya dan mampu melewati masa pandemi ini. Hal-hal tersebut terus kami bahas untuk disampaikan ke Pemprov Jabar," ucapnya.
    Selain itu Dia mengatakan, stimulus untuk UKM bisa dalam bentuk bantuan tunai, penambahan modal, subsidi biaya pengantaran hasil usaha atau restrukturisasi kredit bank. Hal ini sebagaimana arahan dalam Peraturan OJK No.11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019. "Prakteknya, Pemprov bisa berkolaborasi dengan BUMD atau swasta," ujar dia.
    Sopyan pun mengingatkan, meskipun di masa pandemi Covid-19, prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan kebijakan dan anggaran oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap harus dijalankan. Gubernur Jawa Barat dan Satuan Gugus Tugas, sambung dia harus selalu terbuka dalam menggunakan anggaran penanganan Covid 19 yang mencapai Rp.6,3 triliun.
    "Sebagai anggota DPRD Jawa Barat, kami tidak tinggal diam, dan akan benar-benar melakukan pengawasan atas alokasi dan distribusi belanja anggaran penanganan Covid di Jawa Barat. Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi pelaporannya. Termasuk juga dari sumber-sumber non APBD seperti sumbangan perusahaan dan sumbangan pihak lainnya," Tegasnya. (rp)***
    Komentar
    Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
    • DPRD Jabar : UKM Perlu Stimulus Agar Bisa Bertahan dari Pandemi Covid-19

    Terkini

    Iklan

    Close x