Bandung
, Harian Berantas – Ketua Komisi II
DPRD Jabar Rahmat Hidayat Djati mendorong Pemprov
Barat memberi perhatian khusus terhadap produk pertanian dan perkebunan lokal guna memperkokoh ketahanan pangan saat pandemi
Corona atau
COVID-19. Aktivasi lumbung-lumbung pangan desa sebagai gerakan ketahanan pangan harus dimaksimalkan.
"Selain penanganan kasus-kasus
COVID-19, Pemprov Jabar juga
harus memiliki gagasan ketahanan ekonomi dan pangan, sebab gejala krisis pangan sudah tampak,"
kata Rahmat, Rabu
(27/5/2020).
Informasi yang
dihimpunnya, beberapa negara Asia
telah menutup ekspor pangan ke
Indonesia, seperti halnya
Vietnam tidak melakukan ekspor khususnya beras.
"Artinya kita semua harus menyiapkan situasi ini dengan memperkuat keberadaan para
petani, apalagi potensi di Jabar ini sangat luar biasa bagus dan luas,"
ujarnya.
Selain itu, menurut Rahmat, akibat dari penerapan
physical distancing, banyak masyarakat Jabar yang
kehilangan penghasilan. Akibatnya, daya beli masyarakat saat ini menurun.
Namun,
kata dia, hal itu bisa diatasi jika Pemprov Jabar, serius untuk meningkatkan produk pertanian, perkebunan dan peternakan.
"Kami di Komisi II sudah mengusulkan menyarankan agar
ada peningkatan
stimulus terhadap petani, nelayan dan peternak serta pembudidaya lokal,"
ucapnya..
"Kita
dorong mereka dengan bantuan yang
memadai,"
kata Rahmat menambahkan.
Ia menjelaskan keunggulan Jabar dibandingkan dengan daerah lainnya ialah memiliki kekayaan alam mulai dari tanah pertanian dan perkebunan hingga potensi laut. Seharusnya,
kata politisi PKB ini, kondisi tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengatasi krisis ekonomi yang
diakibatkan dari pandemi
COVID-19 yang berkepanjangan.
"Jabar punya potensi untuk keluar dari keterpurukan ekonomi dengan memanfaatkan potensi yang
dimiliki,"
ungkapnya.(cristian purba)***