HARIANBERANTAS, INHU- Terbiasanya masyarakat belanja Elpiji 3 kg, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi ( HET ) lewat peran pangkalan, harusnya bisa dijadikan pertimbangan untuk mengoreksi dan menjamin penjualan yang telah di tetapkan.
Jika ditemukan peran pangkalan memiliki peran kepentingan tanpa menghormati ketentuan, dianggap tidak resmi.” tegas Dodi Irawan SHi Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Indragiri Hulu pada awak wartawan Rabu,(2/4).
Dijelaskan, pihak Pertamina telah menetapkan tujuh jumlah Agen Elpiji bersubsidi khusus Kabupaten Indragiri Hulu, selaku pemenuhan kebutuhan di Pangkalan. Hanya saja, di pangkalan masih di temukan ada indikasi kenakalan dengan menjual diluar ketentuan.
Bila ada ditemukan pangkalan nakal dilapangan tidak sesuai pendistribusian Elpiji bersubsidi, serta perlakuan bukan HET dibayarkan masyarakat ( konsumen.red), akan dilaporkan untuk diberikan sanksi berat dan mengusulkan agar di cabut izin mereka.”tandasnya.
Sebab wilayah Kecamatan Kuala Cenaku, Rengat, Rengat Barat, Seberida, Batang Gansal, Batang Cenaku, Pasir Penyu, Lirik hingga Sei Lalak, telah di tetapkan penjualan Elpiji bersubsidi tiga kilo tidak lebih dari 18.050,-rupiah.
Lain hal wilayah Kecamatan Rakit Kulim, bahwa HET Elpiji bersubsidi sebesar 18.300, di Lubuk Batu Jaya 18.800, Peranap 19.050 dan Batang Peranap 21.300 rupiah pertabung yang harus di bayar masyarakat
.”tegas pinta Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Indragiri Hulu Dodi Irawan ( PKB ) di dampingi anggotanya Syahrial ( PKPI ), Chandra Saragih SE ( PDI Perjuangan ), Ninik Mulyani SAg ( PKS ) dan Mulya Eka Maputra Sos ( PPP ).
Dodi menekankan pada setiap pangkalan menyediakan timbangan, agar terlebih dahulu di timbang sebelum di berikan, serta pangkalan harus menyiapkan septi keamanan dengan menyediakan tabung racun api.
Sedangkan Komisi II DPRD Kabupaten Indragiri Hulu, Chandra Saragih SE, sependapat sikap tegas. Chandra mengaku Elpiji bersubsidi masih terjadi langka pendistribusian dan bukan perlakuan sesuai HET. Seperti wilayah Kecamatan Rakit Kulim, Batang Peranap khsusunya yang sulit di jangkau, perlu di buat pangkalan untuk memperpendek arus kebutuhan masyarakat.
Demikian Elpiji subsidi, agar di berikan tepat sasaran serta memprioritaskan wilayahnya tanpa menggali kepentingan. Sebab program subsidi, bertujuan membantu sasaran kurang mampu yang telah di anggarkan pemerintah pusat.”tegas asal Partai PDI Perjuangan menutup.(S.Barat)