Harian Berantas,
Bandung - Adanya pergeseran anggaran di tahun 2020
akibat
covid-19, menurut Anggota Fraksi Gerindra DPRD
Jabar,
Daddy Rohanady, pasti besar pengaruhnya terhadap capaian
target Indikator kinerja utama
(IKU) maupun
indicator kinerja dinas (IKDinas).
Seperti contoh dana untuk fasilitas lalu lintas (faslalin) dikurangi, pasti akibatnya persentase fasilitas ini akan berkurang, seperti saat pemangkasan waktu pembahasan semula.
Belum lagi misalnya, alokasi untuk Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
(BMPR) dikurangi. Besar kemungkinan angka kemantapan jalan tahun ini menurut
Daddy, akan buruk.
“Target kita tak akan tercapai. Kan tercantum
target persentasi tahun ini dalam
RPJMD. Lha, kalau anggaran dipangkas, pasti hancur,” katanya, di
Bandung, kemarin.
Yang lainnya, katanya, misal anggaran untuk penggarapan daerah irigasi (DI)
tuntas dipangkas. Pasti kondisi jaringannya tidak akan naik. Sehingga air tak akan terdistribusi dengan baik ke sawah-sawah. Akhirnya, kemandirian pangan Jabar menurut Anggota Komisi 4
DPRD Jabar ini, tak akan terwujud akibat intensitas tanam tidak naik.
“Walhasil jangankan meningkat, nilai tukar petani
(NTP) juga tak akan naik. Maka, petani kita tambah susah,” ungkapnya.
Bagaimanapun dengan kondisi saat ini, memang pergeseran anggaran menurut
Daddy, sulit dihindari. Mengingat penanganan
covid-19 juga sangat urgen bagi warga Jabar.
Namun menurutnya, tidak fair
juga kalau pergeseran anggaran ini tidak diikuti dengan revisi
target sebagaimana yang
tertuang dalam
RJPMD tahun
2020.
“Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa
target RPJMD kita tahun 2020
tak akan tercapai. Tidak fair
juga kalau “hantam kromo” mangkas anggaran, sementara
target tak direvisi. Saya kasihan ke kepala OPD.
Nanti mereka duluan yang
kena getahnya,” tandasnya.
Sementara itu terkait dengan
target kinerja
DPRD, dipastikan
Daddy, tidak akan bisa maksimal. Karena hal ini juga dipengaruhi wabah
Covid-19. Para anggota dewan tidak akan merasa leluasa lagi mengumpulkan masyarakat, untuk mendapat informasi yang
lengkap.
“Kinerja kita juga tidak akan bisa maksimal. Tupoksi dewan, dimana salah satunya pengawasan. Tentunya pengasawan yang
dilakukan, pasti tidak akan semaksimal ketika situasi
normal atau tak ada wabah,” pungkasnya.( hs)***