HARIANBERANTAS, SUMUT-- Lagi-lagi Wartawan di usir oleh anggota Polisi dan mendapatkan prilaku yang tidak baik dari Aiptu R Kalit anggota Provos Polda Sumut.
Aiptu R Kalit berteriak teriak meminta anggotanya untuk mengusir dan menyeret keluar wartawan dari mapolda sumut. Senin (13/08/2018).
Fungsi dan tugas wartawan sangat mulia yaitu mencari berita untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi publik.
Namun lain hal di Polda Sumut malah Wartawan di tuding anggar jago dan cari masalah di kantor Polisi dan hantu belau, tudingan yang diucapkan Aiptu R Kalit anggota Provos Polda sumut, sembaring memaksa anggotanya untuk mengusir wartawan dari Mapolda Sumut.
Kantor Polisi ini kan bukan milik-Nya. Ungkap persada yang diaminkan oleh Leo saat di wawancarai oleh awak media.
Menurut Persada wartawan media 24 Jam yang bertugas di sumut ini mengaku dirinya diseret paksa oleh pria berbadan kurus yang setahunya berpangkat bripka dengan membawa senjata laras panjang.
"Iya pak, saya diseret anggota polisi itu dengan membawa senjata laras panjang, saya-pun ketakutan apalagi Aiptu R Kalit masih tetap berteriak teriak dengan kuat sehingga mengundang perhatian pengendara yang melintas di depan Polda Sumut"
Keributan pun makin besar bahkan beberapa petugas SPKT Polda Sumut keluar dari ruangan untuk melihat kejadian tersebut, namun Aiptu R Kalit Pun terus memaksa anggota nya untuk mengeluarkan wartawan (Persada, red)"
d“ usir ,usir , usir" sehingga situasi pun menjadi sorotan masyarakat"
Kabid Humas Polda Sumut “Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja SIK, hingga ini dituturkan belum dapat di komfirmasi.
Secara terpisah, Ketua Komisi A Dprd Sumut Ketua Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut), HM Nezar Djoeli ST turut angkat bicara soal pengusiran wartawan di Polda Sumut.
Baju kepolisian jangan membatasi kebebasan pers dalam menggali informasi dalam era transparansi digitalisasi pemerintah saat ini.
Banyak cara cara yang lebih halus dan lebih sopan dalam melayani rakyat. Karena wartawan juga rakyat yang memiliki hak perlindungan.
Ia juga menambahkan “ amanah yang di berikan kepada kepolisian dalam senjata yang lengkap janganlah di jadikan alat kekuasaan dalam menjalankan tugas sehari hari, sifat sifat arogansi oleh oknum yang mengatasnamakan polri dari asal polda sumut telah mencoreng citra kepolisian di republik ini.
Saya minta kepada Bapak Kapolda kita yang baru nantinya , supaya mengevaluasi oknum - oknum anggotanya yang mencoreng citra kepolisian , berikan reward and punishman dalam memperbaiki citra aparat kepolisian , mudah mudahan polri dapat menjadi contoh yang baik bagi rakyat khususnya bagi insan pers yg bertugas di polda Ungkapnya kepada awak Media. (Tim)
Post a Comment