HARIANBERANTAS, BENGKALIS- Berdasarkan sejumlah bukti yang di terima Redaksi media ini dari warga masyarakat Kecamatan Bengkalis, atas “Game Online” di pusat permainan anak-anak dan keluarga di beberapa lokasi, seperti Jalan Rumbia, Yossudarso, Tandun, Hang Tuah, Ahmad Yani, jalan Antara dan jalan Tandun Kota Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, sarat unsur perjudian yang semakin meningkat atau marak.
Warga Kecamatan Bengkalis mengatakan permainan itu memang sudah semakin menjadi penyakit sosial. Game Zone sudah lama dibuka dan terus bertambah, tetapi belum ada respon dari Pemda Bengkalis maupun dari aparat Polsek dan Polres setempat. Begitu juga terkait izin usahanya.
![]() |
Oknum Guru SD Teluk Latak bermain di Family Game, Jln. Rumbia dan Kaum dewasa yang bermain di King Zone, Jln Rumbia |
Warga Kecamatan Bengkalis mengatakan permainan itu memang sudah semakin menjadi penyakit sosial. Game Zone sudah lama dibuka dan terus bertambah, tetapi belum ada respon dari Pemda Bengkalis maupun dari aparat Polsek dan Polres setempat. Begitu juga terkait izin usahanya.
“Pengunjung Game Zone terus meningkat, dan pemainnya orang dewasa, termasuk kalangan pejabat. Permainannya tidak mengenal batas usia lagi, semakin hari para penggemar Game Zone meningkat,” kata wa pusat permainan anak-anak yang ada di wilayah Kota Kabupaten Bengkalis ini, dilaporkan ke Polda Riau dan Mabes Polri.
![]() |
Gelper di Swalayan Mandiri 88 didominasi kaum dewasa. dan Permainan Gelper di Happy Zone |
Dikatakan warga, untuk bermain di Game Zone minimal membawa modal Rp5 juta hingga Rp10 juta lebih. Dengan modal itu, terkadang bisa mendapatkan kemenangan puluhan juta dari hasil penukaran koin (token). Tetapi bisa juga terkadang mengalami kekalahan sampai puluhan juta rupiah juga.
Hingga berita ini terekspos, Camat Bengkalis, Sapon SH,MH maupun Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bengkalis, Drs. H. Hermizon, belum terkonfirmasi awak media. Karena hendphon pribadi milik kedua pejabat dibawah kepemimpinan Amril Mukminin selaku Bupati di Negeri junjungan itu saat dihubungi Harian Berantas, tak aktif. Tim)
Post a Comment